Antropologi
Agama
Pengajar: Dr. Tony Rudyansjah.
Mengantarkan mahasiswa untuk memahami pendekatan budaya dan antropologis dalam mengkaji dan memahami gejala kehidupan keagamaan masyarakat manusia.
Antropologi Kritik
Pengajar: Dr. Tony Rudyansjah
Membahas pengaruh tulisan-tulisan Marx terhadap disiplin antropologi dan sebaliknya pengaruh disiplin antropologi terhadap kajian Marxisme. Mata kuliah ini juga mempunyai tujuan agar mahasiswa menguasai dan memahami hubungan antara ekonomi, politik, sejarah dengan kebudayaan dan struktur masyarakat manusia.
Antropologi Hukum
Pengajar: Prof. Dr. Sulistyowati Irianto
Para ahli hukum meninjau hukum secara yuridis-normatif. Hukum dipersepsikan sebatas Undang-Undang, Studi hukum secara yuridis-normatif ini tidak memberi gambaran mengenai apa yang sesungguhnya terjadi dengan hukum itu dalam kenyataan empiris. Pusat perhatian dalam studi antropologi hukum para aktor, warga masyarakat yang memiliki kemampuan untuk menciptakan aturan dan mekanisme keadilannya sendiri. Studi antropologi hukum masa kini membahas tentang pluralisme hukum dalam perspektif global, yang mengkaji bagaimana ko-eksistensi antara berbagai peraturan di tingkat nasional dan lokal dalam suatu arena sosial tertentu, dan bagaimana hukum internasional dan transnasional berdampak pada semakin rumitnya konstelasi keberagaman sistem hukum. Perjumpaan dan saling adopsi, dan terkadang juga kontestasi di antara berbagai system hukum ini menyebabkan hukum terus menerus berubah mengikuti pergerakan masyarakat.
Analisa Folklor dalam Kajian Kebudayaan
Pengajar: Prof. Dr. James Danandjaja
Memberi pengetahuan pada mahasiswa mengenai hakekat folklor Indonesia, klasifikasi, konsep-konsep dasar, teori-teori, metode penelitian, serta fungsi terhadap kehidupan masyarakatnya. Setelah itu para mahasiswa juga dibekali pengetahuan mengenai cara penganalisaan folklor Indonesia dalam kaitan dengan unsur-unsur kebudayaan pendukung folklor bersangkutan.
Perilaku Pemukiman
Pengajar: Dr. Boedhihartono
Mengenal permasalahan upaya manusia untuk mempertahankan homeostatis dari sisi budaya materi. Di sini akan dibahas variasi permukiman secara sinkronik dan diakronik, baik dari segi tehnik konstruksi materi, perwujudan dan fungsi, apakah itu di daerah rural atau urban. Mahasiswa diajak mengenal bermacam aspek tata guna, tata manfaat dan kehidupan bersama peta dalam suatu lingkungan permukiman (ketetanggaan) atau didalam suatu rumah (keluarga) secara kritis. Suatu peta kognitif yang menyangkut masalah kehidupan bersama diharap dapat menjadi acuan untuk mahasiswa mampu mengidentifikasi permasalahan dari fakta empirik dalam kehidupan sehari-hati dalam suatu kehidupan bersama di dalam rumah dan antar kompleks permukiman.
Antropologi Kesehatan
Pengajar: Prof. Dr. Meutia F. Swasono.
Memahami ruang lingkup kajian antropologi kesehatan dan pusat perhatian studi tersebut berkenaan dengan interaksi antara faktor biologi dan budaya yang menyangkut kesehatan. Juga agar peserta mampu mengidentifikasi, memahami dan menganalisa hubungan antara perilaku dan penyakit, serta faktor-faktor sosial-budaya yang mendorong maupun menghambat pelaksanaan program-program kesehatan dalam rangka pembangunan kesehatan.
Kebudayaan dan Kesehatan Jiwa
Pengajar: Prof. Dr. Meutia F. Swasono.
Mengembangkan kemampuan para mahasiswa untuk dapat:
1. Memahami hubungan antara kebudayaan dan kesehatan jiwa.
2. Mengidentifikasi dan menganalisa faktor-faktor sosial-budaya sebagai pendorong atau pencetus masalah-masalah dalam kesehatan jiwa.
3. Memahami dan menganalisa cara-cara budaya dalam mengatasi masalah kesehatan jiwa dalam berbagai kebudayaan yang berbeda.
4. Mampu menyumbang pikiran berdasarkan pendekatan-pendekatan antropologi untuk mengkaji pelaksanaan program-program kesehatan jiwa dalam ruang lingkup nasional.
Sumberdaya, Kesehatan dan Kebudayaan
Pengajar: Dr. Boedhihartono & Prof. Dr. Meutia F. Swasono.
Membekali mahasiswa dengan pengetahuan tentang keragaman sumberdaya. Di sini akan dibawa tentang usaha manusia untuk eksploitasi sumberdaya. Kesehatan atau kapasitas fisik yang berkaitan dengan sumberdaya dimanfaatkan dan kebudayaan dikembangkan. Mahasiswa diberi pengetahuan tentang kebutuhan gizi yang adekuat atau konsekwensi kekurangan gizi penyakit langsung atau akibat sekunder. Di sisi lain etnografi beberapa sukubangsa akan memperkaya mahasiswa akan keragaman budaya dan sumberdaya masing-masing sukubangsa dan tentunya bermacam penyakit endemic pada masing-masing suku bangsa dan pemanfaatan sumberdaya (alam) maupun manusia (belian, kirei dan seterusnya).
Ekologi Manusia
Pengajar: Dr. M.A. Yunita T. Winarto & Dr. Iwan Tjitradjaja.
Pembahasan mengenai masalah-masalah lingkungan yang muncul sebagai akibat tindakan manusia seperti penggundulan hutan, ledakan hama pertanian, penyusutan pasokan sumberdaya laut dan lain-lain. Secara khusus pokok pembahasan akan diarahkan pada pengenalan dan pemahaman konsep-konsep, pendekatan dan metodologi penelitian dalam kajian antropologi ekologi yang dapat digunakan untuk menjelaskan masalah-masalah lingkungan tersebut.
Organisasi Sosial: Struktur dan Proses.
Pengajar: Prof. Dr. Achmad Fedyani Saifuddin.
Pada abad 19, inti dari kajian antropologi tentang organisasi sosial adalah pada sistem kekerabatan, termasuk tentang sistem keturunan dan perkawinan. Sejak tahun 1970an para antropolog di negara-negara maju menyadari bahwa pendekatan diatas bersifat statis dan kurang memberi perhatian pada proses. Kini, secara metodologis satuan sosial yang dipandang sentral dalam kajian organisasi sosial adalah keluarga dan/atau rumah tangga. Mata kuliah ini dirancang untuk memberikan pengetahuan dasar bagi memahami organisasi sosial dalam perspektif dinamik, dengan memusatkan perhatian pada kekerabatan dan bentuk-bentuk manifestasi hubungan sosial yang bersumber darinya. Setelah menempuh mata kuliah ini, peserta diharapkan dapat memahami dasar-dasar pengorganisasian sosial manusia dan dapat menggunakannya dalam penelitian-penelitian yang relevan
Antropologi Kekuasaan
Pengajar: Prof. Dr. Achmad Fedyani Saifuddin
Mata kuliah ini ditawarkan bagi mahasiswa program pascasarjana Antropologi sebagai mata kuliah pilihan atas dasar pertimbangan sebagai berikut:
1. Konsep-konsep tradisional pokok dalam antropologi mengalami perubahan dalam sekurang-kurangnya dalam dua dekade terakhir (banyak orang menyebut sebagai masa globalisasi), dan munculnya diskusi-diskusi yang hangat antara lain mengenai perubahan-perubahan bentuk ekonomi-politik, negara bangsa, kekerasan dan konflik, media, dan identitas kebudayaan, Diversitas dan perbedaan menuntut pemahaman baru dalam antropologi, dan kontroversi dan perdebatan yang terjadi tidak lagi dapat didekati secara memuaskan melalui dualisme tradisional.
2. Salahsatu perubahan besar dalam perteorian antropologi adalah memandang kebudayaan sebagai rangkaian “sites of contested representation and resistence” dalam lapangan kekuasaan. Dengan kata lain, kekuasaan dapat berlaku sebagai konsep kunci dalam memahami perubahan-perubahan pemikitan dalam antropologi.
Antropologi Kependudukan.
Pengajar: Prof. Dr. Yasmine Z. Shahab.
Kuliah ini bertujuan:
1. untuk membekali mahasiswa untuk mengerti situasi dan masalah kependudukan di Indonesia,
2. agar mahasiswa mengetahui dan dapat menggunakan sumber-sumber kependudukan,
3. agar mahasiswa mampu membaca dan mengerti ukuran-ukuran kependudukan (tetapi tidak membahas bagaimana cara menghitung/ memperolah angka tersebut) sehingga dapat lebih kritis dalam membaca tulisan tentang masalah sosial dimana faktor penduduk merupakan salah satu penyumbang masalah-masalah sosial,
4. mahasiswa mampu mengidentifikasi dan menganalisa peran faktor kependudukan dalam masalah sosial.
Adaptasi Manusia
Pengajar: Dr. Boedhihartono
Pengertian mengenai adaptasi: budaya dan biologik, Medan adaptasi – unsur interaksi manusia dan lingkungan, Merangkum unsur dipelajari terkait dalam interaksi dan makna baik biologik dan cultural: hubungan lingkungan (fisik biotik dan sosial), masyarakat dan kebudayaan. Pendekatan yang menyangkut lingkungan: tipologi, deskriptif, lingkungan menyeluruh (total), lingkungan efektif dan lingkungan yang dirasakan (perceived). Interaksi manusia dan lingkungan dan konsekwensi. Pendekatan mengenai masyarakat sebagai sistem, struktur maupun organisasi: kegiatan dan perilaku. Termasuk didalamnya – ukuran populasi dan daya dukung, komposisi usia jenis kelamin. Interaksi dalam masyarakat: perbedaan manusia dari hewan, kompleksitas perilaku sosial, pilihan dalam perilaku sosial, batasan populasi. Aspek norma dan nilai dalam masyarakat dalam kaitan dengan adaptasi, hubungan antar manusia (termasuk kekerabatan atau diluar), peran, kelompok (organisasi sosial formal non formal) dan upaya adaptasi.
Politik Lingkungan
Pengajar: Dr. Suraya A. Afiff
Mata kuliah ini bertujuan membantu mahasiswa untuk memahami bagaimana menganalisis kerusakan lingkungan serta berbagai isu tentang hubungan manusia dan lingkungan dengan menggunakan pendekatan ekologi politik. Ekologi Politik adalah salah satu pendekatan yang digunakan baik oleh akademisi maupun praktisi untuk memahami berbagai relasi manusia dengan lingkungannya, khususnya didunia ketiga. Beberapa berpendapat, istilah political ekology pertama kali diperkenalkan oleh Eric Wolf (1972). Meskipun tidak menggunakan istilah political ekology, tulisan Blaikie (1985), dan khususnya Blaikie dan Brookfield (1987), diyakini sebagai dua karya utama yang telah meletakkan dasar-dasar penting dari study field (aliran penelitian) yang dikemudian hari dikenal sebagai political ekology itu. Saat ini pendekatan ini digunakan oleh akademici dari beragam latar belakang keilmuwan antara lain antropologi, sosiologi, politik, kultural geografi maupun studi lingkungan.
Interaksionisme Simbolik dalam Kajian Antropologi
Pengajar: Dr. Siti Adiprigandari Adiwoso Suprapto
Mata ajaran ini dimaksud bagi mahasiswa yang ingin mendalami salah satu perpektif dan pendekatan kajian antropologi berlandaskan aliran interaksionisme simbolik. Dalam mata ajaran ini dibahas terlebih dahulu landasan filsafat dari aliran interaksionisme simbolik (hermeneutika) serta pragamatik. Selanjutnya dibahas mengapa aliran interaksionisme simbolik berkembang dan dilanjutkan dengan eksplorasi mengenai bagaimana pengaruh aliran ini dalam kajian antropologi. Lebih lanjut dibahas perkembangan dan pencabangan aliran ini dalam sejumlah pendekatan kajian antropologi antara lain, karya Cliford Geertz, penerapan perspektif ini dalam analisis wacana serta analisis berbagai sistem keherensi. Juga dibahas bagaimana aliran ini berkembang di bidang studi analis mikro-sosiologi yang disebut sebagai studi ethnomethodologi dari karya-karya awal Erving Goffman hingga Deborah Tannen.
Antropologi Psikologi
Pengajar: Prof. Dr. James Danandjaja & Dr. Yophie Septiady
Membahas hakekat antropologi psikologi yang meliputi sejarah perkembangan teori-teori dan konsep-konsep dasar, metode-metode penelitian, dan penelitian-penelitian yang pernah dilakukan. Kuliah ini akan memfokuskan diri pada tata kelakuan manusia, yang berupa cita-cita, norma, pandangan, hukum, aturan, kepercayaan , sikap dan sebagainya yang mendorong, mengarahkan dan mengendalikan kelakuan pendukungnya. Kepribadian yang dipelajari terutama adalah kepribadian kolektif.
Politik Konservasi Alam
Pengajar: Dr. Suraya A. Afiff
Persoalan konservasi alam akan dikaji dengan menggunakan pendekatan ekologi politik. Kajian ekologi politik muncul sebagai kritik atas analisis apolitik yang banyak digunakan sebelumnya untuk menjelaskan akar masalah dari kerusakan lingkungan. Salah satu ciri utama dari pendekatan ekologi politik adalah penekanannya pada berbagai faktor sosial, politik dan ekonomi yang mempengaruhi hubungan antara manusia dan lingkungan. Kajian ini juga menekankan keterkaitan dari berbagai faktor tersebut yang dianalisis secara multilevel (lokal, nasional, hingga internasional). Pendekatan ekologi politik juga sangat menekankan pentingnya melakukan analisa historis dalam mengkaji persoalan-persoalan yang terkait dengan kerusakan lingkungan dan konflik sumberdaya alam. Pada akhir-akhir ini teori wacana juga sangat mempengaruhi kajian-kajian sosial termasuk juga yang terkait dengan politik lingkungan.
Antropologi & Kebijakan Publik
Pengajar: Prof.Dr. Amri Marzali
Memberi pengetahuan mengenai hubungan antara antropologi dan kebijakan publik. Mata kuliah ini merupakan bagian dari antropologi terapan, khususnya antropologi pembangunan yang mulai berkembang dengan pesat sejak tahun 1980an.
Analisis Wacana dalam Kerangka Komunikasi Antar Budaya
Pengajar: Dr. Siti Adiprigandari Adiwoso Suprapto
Analisis wacana merupakan mata ajaran yang mengetengahkan salah satu metodologi penelitian kualitatif dan seringkali diklasifikasikan sebagai metodologi pengembangan ‘grounded theory’. Perspektif utama yang mendasari analisis wacana adalah perspektif ‘interaksi dan interprestasi simbolik’. Berangkat dari asumsi bahwa realitas merupakan suatu kontruksi sosial yang secara konstan dinegosiasikan antar penutur mengenai makna yang terkandung dalam tindakan komunikasi, baik verbal maupun non-verbal, analisis wacana menekankan pada upaya menggali bagaimana proses komunikasi untuk memperoleh makna dilakukan. ‘Makna berada dalam konteks (‘meaning is in the context’) menjadi prinsip penutun (‘guiding principle’) analisis wacana. Mata ajaran ini menggali dasar-dasar bagaimana analisis wacana diaplikasikan, khususnya bagaimana proses analitis dilakukan dari pengamatan tindakan pada tataran prilaku hingga memperoleh inferensi dan interprestasi makna tindakan, berdasarkan proses yang terjadi antar dua atau lebih penutur. Fokus utama adalah mencari norma yang berlaku dalam proses komunikasi dalam suatu komunitas tertentu, dengan pertanyaan mendasar “Bagaimana makna dapat ditansformasikan antar penutur?”
Kebijakan Pengelolaan Sumberdaya Alam
Pengajar: Dr. Hariyadi Kartodihardjo
Mahasiswa dapat memperoleh pengetahuan dan mampu menjelaskan kebijakan sebagai ilmu, pelaksanaan kebijakan, serta masalah-masalah kebijakan pengelolaan sumberdaya alam. Mengingat sumberdaya alam di Indonesia pada umumnya dikategorikan sebagai di kuasai negara, dan diselenggarakan melalui kewenangan pemerintah, maka mahasiswa juga diharapkan mampu memahami dan menjelaskan
Antropologi Pembangunan dan Globalisasi
Pengajar: Dr. Suraya A. Afiff
Memberikan gambaran tentang berbagai teori, konsep, paradigm and perdebatan terkait dengan isu pembangunan dan globalisasi-dalam hal ini globalisasi ekonomi. Wacana pembangunan khususnya di dunia ke tiga terutama mengemukan pada akhir perang dunia ke II. Berbagai kajian sosial tentang pembangunan mencapai puncaknya sekitar tahun 80an dan 90an sebelum kemudian beralih ke isu globalisasi terutama yang terkait dengan ideologi pasar bebas. Dimasa kini berbicara tentang pembangunan tidak bisa dilepaskan dari pembicaraan tentang globalisasi khususnya dalam konteks ideologi neolibertal yang dipromosikan oleh lembaga keuangan internasional seperti Bank Dunia dan Bank Pembangunan Asia.
Etnografi Komunikasi
Pengajar: Dr. Siti Adiprigandari Adiowoso Suprapto
Memberikan pemahaman mengenai metodologi penelitian yang dikembangkan dibidang antropologi pada awal 1970’an ketika bidang ilmu-ilmu sosial mencari terobosan pendekatan terhadap dinamika proses perubahan. Kunci pertanyaan yang diajukan adalah bagaimana dalam proses komunikasi makna tuturan dapat disepakati antar penutur? Bagaimana kita dapat meneliti norma dan nilai yang berperan dalam interaksi antara warga suatu komunitas penutur? Hal ini didasari oleh asumsi bahwa prose perolehan pengetahuan antropologi dengan pendekatan metodologi yang tradisional menggali nilai dan norma suatu komunitas atas dasar data dari persepsi informasi maupun antropolog sendiri mengenai apa yang berlaku dalam masyarakat atau komunitasnya. Etnografi komunikasi memberikan kerangka analisis pengamatan dari bounded events yang ada didalam kehidupan masyarakat untuk menggali norma interaksi dan norma interprestasi dalam proses komunikasi.
Hermeneutik dan Teori Interprestasi
Pengajar: Dr. Ninuk P. Kleden
Hermeneutik mempunyai 3 kemungkinan arti, ekspresi dan mengekspresikan, uraian dan menguraikan, serta terjemahan dan menterjemahkan. Apa yang diekspresikan, diuraikan dan diterjemahkan, tidak lain adalah pikiran dan perasaan. Dengan demikian, hermeneutik berurusan dengan 2 hal yang berkaitan erat, yaitu pemahaman (understanding) dan tafsiran (interpretation). Sedangkan posisi ideografis yang dianutnya sangat mementingkan keunikan kebudayaan.
Isu-isu Gender dari Perspektif Antropologi Hukum
Pengajar: Prof.Dr. Sulistyowati Irianto
Membangun pemahaman tentang isu-isu gender dari perspektif antropologi hukum secara umum, memperkenalkan pendekatan konseptual untuk dapat menganalisis secara kritis berbagai isu gender dalam masyarakat, membangun analisis kritis terhadap bagaimana perempuan diposisikan dalam berbagai formulasi hukum dan kebijakan, dan penerapannya dalam masyarakat, melatih mahasiswa untuk dapat melakukan penelitian skala kecil isu-isu perempuan dari perspektif antropologi hukum.
Budaya Organisasi
Pengajar: Dr. Siti Adiprigandari Adiwoso Suprapto
Memberikan pemahaman mengenai bagaimana budaya berkembang dalam organisasi, khususnya perusahaan. Organisasi sebagai suatu tatanan yang terdiri dari struktur, prosedur dan sistem mencetak dan mengembangkan dan merekayasa budaya dalam organisasi. Bagaimana dengan ketiga faktor mempengaruhi pembentukan budaya organisasi menjadi inti bahasan perkuliahan ini. Untuk itu, mahasiswa diperkenalkan pada unsur-unsur struktur, prosedur dan sistem organisasi dan merupakan landasan dasar klasifikasi organisasi dalam berbagai jenis yang umum dikenal dalam teori organisasi. Mahasiswa juga diperkenalkan kepada terminologi klasifikasi budaya organisasi yang umum dikenal di bidang manajemen yaitu: ‘adaptability culture’, ‘mission culture’, ‘clan culture’ dan ‘bureaucratic culture’ beserta ciri-ciri dari setiap klasifikasi tersebut.
Hubungan antar Sukubangsa
Pengajar: Prof. Dr. Amri Marzali & Dr. Yophie Setiady
Tujuan pokok dari mata kuliah ini ada pada 2 ranah, yaitu ranah kognitif dan ranah afektif. Pada ranah kognitif, setelah mengikuti mata kuliah ini secara terstruktur selama satu semester, mahasiswa akan memperoleh pengetahuan umum (knowledge,comprehension) mengenai konsep-konsep dan teori-teori dasar dalam kajian kesukubangsaan dan hubungan antar sukubangsa. Dengan berbekal konsep dan teori dasar ini, maka mahasiswa diharapkan mempunyai kemampuan dalam menganalisis kasus-kasus kesukubangsaan dan hubungan antar sukubangsa, baik pada tataran internasional maupun nasional Indonesia.
Pada ranah afektif, para mahasiswa diharapkan akan menghargai nilai-nalai luhur dari hubungan yang harmonis antar golongan etnik dan penghargaan terhadap filsafat dasar negara Republik Indonesia, yaitu Pancasila. Khususnya lagi dalam hal pengakuan dan penghargaan terhadap perbedaan pendapat, agama dan budaya dalam konteks negara Republik Indonesia yang bermotto Bhinneka Tunggal Ika.
Pengajar: Dr. Tony Rudyansjah.
Mengantarkan mahasiswa untuk memahami pendekatan budaya dan antropologis dalam mengkaji dan memahami gejala kehidupan keagamaan masyarakat manusia.
Antropologi Kritik
Pengajar: Dr. Tony Rudyansjah
Membahas pengaruh tulisan-tulisan Marx terhadap disiplin antropologi dan sebaliknya pengaruh disiplin antropologi terhadap kajian Marxisme. Mata kuliah ini juga mempunyai tujuan agar mahasiswa menguasai dan memahami hubungan antara ekonomi, politik, sejarah dengan kebudayaan dan struktur masyarakat manusia.
Antropologi Hukum
Pengajar: Prof. Dr. Sulistyowati Irianto
Para ahli hukum meninjau hukum secara yuridis-normatif. Hukum dipersepsikan sebatas Undang-Undang, Studi hukum secara yuridis-normatif ini tidak memberi gambaran mengenai apa yang sesungguhnya terjadi dengan hukum itu dalam kenyataan empiris. Pusat perhatian dalam studi antropologi hukum para aktor, warga masyarakat yang memiliki kemampuan untuk menciptakan aturan dan mekanisme keadilannya sendiri. Studi antropologi hukum masa kini membahas tentang pluralisme hukum dalam perspektif global, yang mengkaji bagaimana ko-eksistensi antara berbagai peraturan di tingkat nasional dan lokal dalam suatu arena sosial tertentu, dan bagaimana hukum internasional dan transnasional berdampak pada semakin rumitnya konstelasi keberagaman sistem hukum. Perjumpaan dan saling adopsi, dan terkadang juga kontestasi di antara berbagai system hukum ini menyebabkan hukum terus menerus berubah mengikuti pergerakan masyarakat.
Analisa Folklor dalam Kajian Kebudayaan
Pengajar: Prof. Dr. James Danandjaja
Memberi pengetahuan pada mahasiswa mengenai hakekat folklor Indonesia, klasifikasi, konsep-konsep dasar, teori-teori, metode penelitian, serta fungsi terhadap kehidupan masyarakatnya. Setelah itu para mahasiswa juga dibekali pengetahuan mengenai cara penganalisaan folklor Indonesia dalam kaitan dengan unsur-unsur kebudayaan pendukung folklor bersangkutan.
Perilaku Pemukiman
Pengajar: Dr. Boedhihartono
Mengenal permasalahan upaya manusia untuk mempertahankan homeostatis dari sisi budaya materi. Di sini akan dibahas variasi permukiman secara sinkronik dan diakronik, baik dari segi tehnik konstruksi materi, perwujudan dan fungsi, apakah itu di daerah rural atau urban. Mahasiswa diajak mengenal bermacam aspek tata guna, tata manfaat dan kehidupan bersama peta dalam suatu lingkungan permukiman (ketetanggaan) atau didalam suatu rumah (keluarga) secara kritis. Suatu peta kognitif yang menyangkut masalah kehidupan bersama diharap dapat menjadi acuan untuk mahasiswa mampu mengidentifikasi permasalahan dari fakta empirik dalam kehidupan sehari-hati dalam suatu kehidupan bersama di dalam rumah dan antar kompleks permukiman.
Antropologi Kesehatan
Pengajar: Prof. Dr. Meutia F. Swasono.
Memahami ruang lingkup kajian antropologi kesehatan dan pusat perhatian studi tersebut berkenaan dengan interaksi antara faktor biologi dan budaya yang menyangkut kesehatan. Juga agar peserta mampu mengidentifikasi, memahami dan menganalisa hubungan antara perilaku dan penyakit, serta faktor-faktor sosial-budaya yang mendorong maupun menghambat pelaksanaan program-program kesehatan dalam rangka pembangunan kesehatan.
Kebudayaan dan Kesehatan Jiwa
Pengajar: Prof. Dr. Meutia F. Swasono.
Mengembangkan kemampuan para mahasiswa untuk dapat:
1. Memahami hubungan antara kebudayaan dan kesehatan jiwa.
2. Mengidentifikasi dan menganalisa faktor-faktor sosial-budaya sebagai pendorong atau pencetus masalah-masalah dalam kesehatan jiwa.
3. Memahami dan menganalisa cara-cara budaya dalam mengatasi masalah kesehatan jiwa dalam berbagai kebudayaan yang berbeda.
4. Mampu menyumbang pikiran berdasarkan pendekatan-pendekatan antropologi untuk mengkaji pelaksanaan program-program kesehatan jiwa dalam ruang lingkup nasional.
Sumberdaya, Kesehatan dan Kebudayaan
Pengajar: Dr. Boedhihartono & Prof. Dr. Meutia F. Swasono.
Membekali mahasiswa dengan pengetahuan tentang keragaman sumberdaya. Di sini akan dibawa tentang usaha manusia untuk eksploitasi sumberdaya. Kesehatan atau kapasitas fisik yang berkaitan dengan sumberdaya dimanfaatkan dan kebudayaan dikembangkan. Mahasiswa diberi pengetahuan tentang kebutuhan gizi yang adekuat atau konsekwensi kekurangan gizi penyakit langsung atau akibat sekunder. Di sisi lain etnografi beberapa sukubangsa akan memperkaya mahasiswa akan keragaman budaya dan sumberdaya masing-masing sukubangsa dan tentunya bermacam penyakit endemic pada masing-masing suku bangsa dan pemanfaatan sumberdaya (alam) maupun manusia (belian, kirei dan seterusnya).
Ekologi Manusia
Pengajar: Dr. M.A. Yunita T. Winarto & Dr. Iwan Tjitradjaja.
Pembahasan mengenai masalah-masalah lingkungan yang muncul sebagai akibat tindakan manusia seperti penggundulan hutan, ledakan hama pertanian, penyusutan pasokan sumberdaya laut dan lain-lain. Secara khusus pokok pembahasan akan diarahkan pada pengenalan dan pemahaman konsep-konsep, pendekatan dan metodologi penelitian dalam kajian antropologi ekologi yang dapat digunakan untuk menjelaskan masalah-masalah lingkungan tersebut.
Organisasi Sosial: Struktur dan Proses.
Pengajar: Prof. Dr. Achmad Fedyani Saifuddin.
Pada abad 19, inti dari kajian antropologi tentang organisasi sosial adalah pada sistem kekerabatan, termasuk tentang sistem keturunan dan perkawinan. Sejak tahun 1970an para antropolog di negara-negara maju menyadari bahwa pendekatan diatas bersifat statis dan kurang memberi perhatian pada proses. Kini, secara metodologis satuan sosial yang dipandang sentral dalam kajian organisasi sosial adalah keluarga dan/atau rumah tangga. Mata kuliah ini dirancang untuk memberikan pengetahuan dasar bagi memahami organisasi sosial dalam perspektif dinamik, dengan memusatkan perhatian pada kekerabatan dan bentuk-bentuk manifestasi hubungan sosial yang bersumber darinya. Setelah menempuh mata kuliah ini, peserta diharapkan dapat memahami dasar-dasar pengorganisasian sosial manusia dan dapat menggunakannya dalam penelitian-penelitian yang relevan
Antropologi Kekuasaan
Pengajar: Prof. Dr. Achmad Fedyani Saifuddin
Mata kuliah ini ditawarkan bagi mahasiswa program pascasarjana Antropologi sebagai mata kuliah pilihan atas dasar pertimbangan sebagai berikut:
1. Konsep-konsep tradisional pokok dalam antropologi mengalami perubahan dalam sekurang-kurangnya dalam dua dekade terakhir (banyak orang menyebut sebagai masa globalisasi), dan munculnya diskusi-diskusi yang hangat antara lain mengenai perubahan-perubahan bentuk ekonomi-politik, negara bangsa, kekerasan dan konflik, media, dan identitas kebudayaan, Diversitas dan perbedaan menuntut pemahaman baru dalam antropologi, dan kontroversi dan perdebatan yang terjadi tidak lagi dapat didekati secara memuaskan melalui dualisme tradisional.
2. Salahsatu perubahan besar dalam perteorian antropologi adalah memandang kebudayaan sebagai rangkaian “sites of contested representation and resistence” dalam lapangan kekuasaan. Dengan kata lain, kekuasaan dapat berlaku sebagai konsep kunci dalam memahami perubahan-perubahan pemikitan dalam antropologi.
Antropologi Kependudukan.
Pengajar: Prof. Dr. Yasmine Z. Shahab.
Kuliah ini bertujuan:
1. untuk membekali mahasiswa untuk mengerti situasi dan masalah kependudukan di Indonesia,
2. agar mahasiswa mengetahui dan dapat menggunakan sumber-sumber kependudukan,
3. agar mahasiswa mampu membaca dan mengerti ukuran-ukuran kependudukan (tetapi tidak membahas bagaimana cara menghitung/ memperolah angka tersebut) sehingga dapat lebih kritis dalam membaca tulisan tentang masalah sosial dimana faktor penduduk merupakan salah satu penyumbang masalah-masalah sosial,
4. mahasiswa mampu mengidentifikasi dan menganalisa peran faktor kependudukan dalam masalah sosial.
Adaptasi Manusia
Pengajar: Dr. Boedhihartono
Pengertian mengenai adaptasi: budaya dan biologik, Medan adaptasi – unsur interaksi manusia dan lingkungan, Merangkum unsur dipelajari terkait dalam interaksi dan makna baik biologik dan cultural: hubungan lingkungan (fisik biotik dan sosial), masyarakat dan kebudayaan. Pendekatan yang menyangkut lingkungan: tipologi, deskriptif, lingkungan menyeluruh (total), lingkungan efektif dan lingkungan yang dirasakan (perceived). Interaksi manusia dan lingkungan dan konsekwensi. Pendekatan mengenai masyarakat sebagai sistem, struktur maupun organisasi: kegiatan dan perilaku. Termasuk didalamnya – ukuran populasi dan daya dukung, komposisi usia jenis kelamin. Interaksi dalam masyarakat: perbedaan manusia dari hewan, kompleksitas perilaku sosial, pilihan dalam perilaku sosial, batasan populasi. Aspek norma dan nilai dalam masyarakat dalam kaitan dengan adaptasi, hubungan antar manusia (termasuk kekerabatan atau diluar), peran, kelompok (organisasi sosial formal non formal) dan upaya adaptasi.
Politik Lingkungan
Pengajar: Dr. Suraya A. Afiff
Mata kuliah ini bertujuan membantu mahasiswa untuk memahami bagaimana menganalisis kerusakan lingkungan serta berbagai isu tentang hubungan manusia dan lingkungan dengan menggunakan pendekatan ekologi politik. Ekologi Politik adalah salah satu pendekatan yang digunakan baik oleh akademisi maupun praktisi untuk memahami berbagai relasi manusia dengan lingkungannya, khususnya didunia ketiga. Beberapa berpendapat, istilah political ekology pertama kali diperkenalkan oleh Eric Wolf (1972). Meskipun tidak menggunakan istilah political ekology, tulisan Blaikie (1985), dan khususnya Blaikie dan Brookfield (1987), diyakini sebagai dua karya utama yang telah meletakkan dasar-dasar penting dari study field (aliran penelitian) yang dikemudian hari dikenal sebagai political ekology itu. Saat ini pendekatan ini digunakan oleh akademici dari beragam latar belakang keilmuwan antara lain antropologi, sosiologi, politik, kultural geografi maupun studi lingkungan.
Interaksionisme Simbolik dalam Kajian Antropologi
Pengajar: Dr. Siti Adiprigandari Adiwoso Suprapto
Mata ajaran ini dimaksud bagi mahasiswa yang ingin mendalami salah satu perpektif dan pendekatan kajian antropologi berlandaskan aliran interaksionisme simbolik. Dalam mata ajaran ini dibahas terlebih dahulu landasan filsafat dari aliran interaksionisme simbolik (hermeneutika) serta pragamatik. Selanjutnya dibahas mengapa aliran interaksionisme simbolik berkembang dan dilanjutkan dengan eksplorasi mengenai bagaimana pengaruh aliran ini dalam kajian antropologi. Lebih lanjut dibahas perkembangan dan pencabangan aliran ini dalam sejumlah pendekatan kajian antropologi antara lain, karya Cliford Geertz, penerapan perspektif ini dalam analisis wacana serta analisis berbagai sistem keherensi. Juga dibahas bagaimana aliran ini berkembang di bidang studi analis mikro-sosiologi yang disebut sebagai studi ethnomethodologi dari karya-karya awal Erving Goffman hingga Deborah Tannen.
Antropologi Psikologi
Pengajar: Prof. Dr. James Danandjaja & Dr. Yophie Septiady
Membahas hakekat antropologi psikologi yang meliputi sejarah perkembangan teori-teori dan konsep-konsep dasar, metode-metode penelitian, dan penelitian-penelitian yang pernah dilakukan. Kuliah ini akan memfokuskan diri pada tata kelakuan manusia, yang berupa cita-cita, norma, pandangan, hukum, aturan, kepercayaan , sikap dan sebagainya yang mendorong, mengarahkan dan mengendalikan kelakuan pendukungnya. Kepribadian yang dipelajari terutama adalah kepribadian kolektif.
Politik Konservasi Alam
Pengajar: Dr. Suraya A. Afiff
Persoalan konservasi alam akan dikaji dengan menggunakan pendekatan ekologi politik. Kajian ekologi politik muncul sebagai kritik atas analisis apolitik yang banyak digunakan sebelumnya untuk menjelaskan akar masalah dari kerusakan lingkungan. Salah satu ciri utama dari pendekatan ekologi politik adalah penekanannya pada berbagai faktor sosial, politik dan ekonomi yang mempengaruhi hubungan antara manusia dan lingkungan. Kajian ini juga menekankan keterkaitan dari berbagai faktor tersebut yang dianalisis secara multilevel (lokal, nasional, hingga internasional). Pendekatan ekologi politik juga sangat menekankan pentingnya melakukan analisa historis dalam mengkaji persoalan-persoalan yang terkait dengan kerusakan lingkungan dan konflik sumberdaya alam. Pada akhir-akhir ini teori wacana juga sangat mempengaruhi kajian-kajian sosial termasuk juga yang terkait dengan politik lingkungan.
Antropologi & Kebijakan Publik
Pengajar: Prof.Dr. Amri Marzali
Memberi pengetahuan mengenai hubungan antara antropologi dan kebijakan publik. Mata kuliah ini merupakan bagian dari antropologi terapan, khususnya antropologi pembangunan yang mulai berkembang dengan pesat sejak tahun 1980an.
Analisis Wacana dalam Kerangka Komunikasi Antar Budaya
Pengajar: Dr. Siti Adiprigandari Adiwoso Suprapto
Analisis wacana merupakan mata ajaran yang mengetengahkan salah satu metodologi penelitian kualitatif dan seringkali diklasifikasikan sebagai metodologi pengembangan ‘grounded theory’. Perspektif utama yang mendasari analisis wacana adalah perspektif ‘interaksi dan interprestasi simbolik’. Berangkat dari asumsi bahwa realitas merupakan suatu kontruksi sosial yang secara konstan dinegosiasikan antar penutur mengenai makna yang terkandung dalam tindakan komunikasi, baik verbal maupun non-verbal, analisis wacana menekankan pada upaya menggali bagaimana proses komunikasi untuk memperoleh makna dilakukan. ‘Makna berada dalam konteks (‘meaning is in the context’) menjadi prinsip penutun (‘guiding principle’) analisis wacana. Mata ajaran ini menggali dasar-dasar bagaimana analisis wacana diaplikasikan, khususnya bagaimana proses analitis dilakukan dari pengamatan tindakan pada tataran prilaku hingga memperoleh inferensi dan interprestasi makna tindakan, berdasarkan proses yang terjadi antar dua atau lebih penutur. Fokus utama adalah mencari norma yang berlaku dalam proses komunikasi dalam suatu komunitas tertentu, dengan pertanyaan mendasar “Bagaimana makna dapat ditansformasikan antar penutur?”
Kebijakan Pengelolaan Sumberdaya Alam
Pengajar: Dr. Hariyadi Kartodihardjo
Mahasiswa dapat memperoleh pengetahuan dan mampu menjelaskan kebijakan sebagai ilmu, pelaksanaan kebijakan, serta masalah-masalah kebijakan pengelolaan sumberdaya alam. Mengingat sumberdaya alam di Indonesia pada umumnya dikategorikan sebagai di kuasai negara, dan diselenggarakan melalui kewenangan pemerintah, maka mahasiswa juga diharapkan mampu memahami dan menjelaskan
Antropologi Pembangunan dan Globalisasi
Pengajar: Dr. Suraya A. Afiff
Memberikan gambaran tentang berbagai teori, konsep, paradigm and perdebatan terkait dengan isu pembangunan dan globalisasi-dalam hal ini globalisasi ekonomi. Wacana pembangunan khususnya di dunia ke tiga terutama mengemukan pada akhir perang dunia ke II. Berbagai kajian sosial tentang pembangunan mencapai puncaknya sekitar tahun 80an dan 90an sebelum kemudian beralih ke isu globalisasi terutama yang terkait dengan ideologi pasar bebas. Dimasa kini berbicara tentang pembangunan tidak bisa dilepaskan dari pembicaraan tentang globalisasi khususnya dalam konteks ideologi neolibertal yang dipromosikan oleh lembaga keuangan internasional seperti Bank Dunia dan Bank Pembangunan Asia.
Etnografi Komunikasi
Pengajar: Dr. Siti Adiprigandari Adiowoso Suprapto
Memberikan pemahaman mengenai metodologi penelitian yang dikembangkan dibidang antropologi pada awal 1970’an ketika bidang ilmu-ilmu sosial mencari terobosan pendekatan terhadap dinamika proses perubahan. Kunci pertanyaan yang diajukan adalah bagaimana dalam proses komunikasi makna tuturan dapat disepakati antar penutur? Bagaimana kita dapat meneliti norma dan nilai yang berperan dalam interaksi antara warga suatu komunitas penutur? Hal ini didasari oleh asumsi bahwa prose perolehan pengetahuan antropologi dengan pendekatan metodologi yang tradisional menggali nilai dan norma suatu komunitas atas dasar data dari persepsi informasi maupun antropolog sendiri mengenai apa yang berlaku dalam masyarakat atau komunitasnya. Etnografi komunikasi memberikan kerangka analisis pengamatan dari bounded events yang ada didalam kehidupan masyarakat untuk menggali norma interaksi dan norma interprestasi dalam proses komunikasi.
Hermeneutik dan Teori Interprestasi
Pengajar: Dr. Ninuk P. Kleden
Hermeneutik mempunyai 3 kemungkinan arti, ekspresi dan mengekspresikan, uraian dan menguraikan, serta terjemahan dan menterjemahkan. Apa yang diekspresikan, diuraikan dan diterjemahkan, tidak lain adalah pikiran dan perasaan. Dengan demikian, hermeneutik berurusan dengan 2 hal yang berkaitan erat, yaitu pemahaman (understanding) dan tafsiran (interpretation). Sedangkan posisi ideografis yang dianutnya sangat mementingkan keunikan kebudayaan.
Isu-isu Gender dari Perspektif Antropologi Hukum
Pengajar: Prof.Dr. Sulistyowati Irianto
Membangun pemahaman tentang isu-isu gender dari perspektif antropologi hukum secara umum, memperkenalkan pendekatan konseptual untuk dapat menganalisis secara kritis berbagai isu gender dalam masyarakat, membangun analisis kritis terhadap bagaimana perempuan diposisikan dalam berbagai formulasi hukum dan kebijakan, dan penerapannya dalam masyarakat, melatih mahasiswa untuk dapat melakukan penelitian skala kecil isu-isu perempuan dari perspektif antropologi hukum.
Budaya Organisasi
Pengajar: Dr. Siti Adiprigandari Adiwoso Suprapto
Memberikan pemahaman mengenai bagaimana budaya berkembang dalam organisasi, khususnya perusahaan. Organisasi sebagai suatu tatanan yang terdiri dari struktur, prosedur dan sistem mencetak dan mengembangkan dan merekayasa budaya dalam organisasi. Bagaimana dengan ketiga faktor mempengaruhi pembentukan budaya organisasi menjadi inti bahasan perkuliahan ini. Untuk itu, mahasiswa diperkenalkan pada unsur-unsur struktur, prosedur dan sistem organisasi dan merupakan landasan dasar klasifikasi organisasi dalam berbagai jenis yang umum dikenal dalam teori organisasi. Mahasiswa juga diperkenalkan kepada terminologi klasifikasi budaya organisasi yang umum dikenal di bidang manajemen yaitu: ‘adaptability culture’, ‘mission culture’, ‘clan culture’ dan ‘bureaucratic culture’ beserta ciri-ciri dari setiap klasifikasi tersebut.
Hubungan antar Sukubangsa
Pengajar: Prof. Dr. Amri Marzali & Dr. Yophie Setiady
Tujuan pokok dari mata kuliah ini ada pada 2 ranah, yaitu ranah kognitif dan ranah afektif. Pada ranah kognitif, setelah mengikuti mata kuliah ini secara terstruktur selama satu semester, mahasiswa akan memperoleh pengetahuan umum (knowledge,comprehension) mengenai konsep-konsep dan teori-teori dasar dalam kajian kesukubangsaan dan hubungan antar sukubangsa. Dengan berbekal konsep dan teori dasar ini, maka mahasiswa diharapkan mempunyai kemampuan dalam menganalisis kasus-kasus kesukubangsaan dan hubungan antar sukubangsa, baik pada tataran internasional maupun nasional Indonesia.
Pada ranah afektif, para mahasiswa diharapkan akan menghargai nilai-nalai luhur dari hubungan yang harmonis antar golongan etnik dan penghargaan terhadap filsafat dasar negara Republik Indonesia, yaitu Pancasila. Khususnya lagi dalam hal pengakuan dan penghargaan terhadap perbedaan pendapat, agama dan budaya dalam konteks negara Republik Indonesia yang bermotto Bhinneka Tunggal Ika.
Djoko Adnan (alumni angkatan 1992)
Saya merasa bangga menjadi alumni Antropologi UNAIR. Banyak hal yang
berkesan selama saya kuliah di sana.
Terutama saat inisiasi mahasiswa baru. Saat-saat seperti itu, telah membuat
kita semakin dekat dengan teman lintas angkatan.Selain itu, saya paling suka saat praktek kerja lapangan. Misalnya, saat PKL Antropogi Pedesaan. Di sana, kita bisa belajar menyatu dengan kultur dan budaya masayarakat sekitar. Dan itu telah menjadi pengalaman baru buat saya kala itu.
Akhirnya, saya merasa banyak mendapat pelajaran dan ilmu dari Antropologi. Banyak hal yang saya dapatkan di bangku kuliah, dan kini "terpakai" di pekerjaan saya. Saat ini, saya bekerja di bidang media dan advertising. Saya juga banyak handle iklan-iklan dari salah satu produk handphone. Manfaat Antropologi, sudah dapat saya ambil secara langsung. Seperti halnya penelitian kualitatif untuk mencari insight pada campaign produk, atau brand client
Komentar
Posting Komentar