Langsung ke konten utama

terorisme


Terorisme Bukan Persatuan

Indonesia saat ini sedang dilanda teror-teror yang tidak tahu pangkal permasalahannya. Terorisme ini akan terus berlanjut jika pemerintah tidak segera mengambil tindakan. Alasan terorisme ini mulai dari yang sederhana sampai rumit. Mereka yang diteror tidak sesuai dengan Aliran yang dianut oleh suatu kelompok yang menteror,misalkan orang yang diteror menganut Aliran yang agak menyimpang dari budaya Indonesia atau menganut aliran dari luar negeri. Baru-baru ini Ahmad Dani diteror karena gaya hidupnya agak menyimpang dari budaya Indonesia dan menganut budaya dari luar. Kemudian sasaran teror  juga mencakup Agama lain ,Penteror menganggap Agama tersebut salah dimata mereka karena tidak sesuai dengan Agamanya. Sasarannya mulai dari WargaNegara Indonesia sampai wisatasan luar Negeri.Agama yang dianut  oleh yang diteror dianggap mengajarkan keburukan. Dan alasan yang paling rumit adalah ingin membuat Negara sendiri. Ideology Indonesia dianggap sudah tidak sesuai dengan tujuan kelompok penteror. Dalam hal ini sasarannya mencakup semua golongan mulai dari rakyat biasa sampai instansi pemerintahan. Kelompok ini dianggap kelompok yang paling ekstrim,mereka berani merekrut anggota dengan cara hipnotis. Sasarannya adalah para remaja yang kebanyakan mempunyai keuangan yang cukup memedai.

Kalau ditanya kenapa ada teroris dan mengapa mau jadi teroris,menurut saya jawabannya mereka sudah mulai bosan dengan situasi Negara ini yang pemerintahannya kurang begitu memuaskan. Perilaku Warganegara yang mulai tidak sesuai dengan norma yang diyakini benar dan ingin membebaskan diri dari keburukan dunia ini. Namun untuk para teroris yang semula tidak tahu menahu mengenai hal ini,mereka masuk ke dalam jaringan terorisme karena terkena oleh ajaran-ajaran dari terorisme tersebut. Mereka memusatkan ajarannya di daerah terpencil agar tidak mudah ditemukan. Orang yang direkrut menjadi teroris biasanya relative masih muda dan kurang begitu suka bergaul dengan masyarakat sekita. Dengan tingkat kedewasan dan emosi yang belum stabil, ajaran-ajaran baru akan lebih mudah meresap ke dalam pikiran-pikiran mereka.

Dibalik pemboman-pemboman yang dilakukan teroris sebenarnya mempunyai tujuan utama yaitu pembuatan Negara baru yang isinya hanya orang-orang yang sependapat dengan mereka. Dengan membuat susunan Negara yang didalamnya diatur oleh kelompok terrsebut. Didasari Ideologi baru yang berlandaskan ajaran-ajaran yang dianut oleh kelompok mereka bukan lagi ideology Pancasila. Perekrutan anggota baru juga sebenarnya mempunyai tujuan lain yaitu menambah khas kelompok,bukan hanya masyarakat biasa tapi juga lembaga-lembaga yang berhubungan dengan Negara luar bisa ikut terlibat. Dengan keterikatan tersebut otomatis akan menambah kekuatan kelompok teroris. Yang mulanya tidak bisa masuk kedalam pemerintahan kini bisa menerobos ke dalam pemerintahan. Orang mengatakan di dalam Negara masih ada Negara.

Tindakan pemerintah dalam hal spertinya masih belum memuaskan,hal ini dibuktikan dengan adanya terorisme yang masih terus bermunculan bahkan bertambah banyak. Mungkin Negara harus menata ulang system pemerintahan yang sesuai dengan jaman ini,agar tidak terjadi hal-hal semacam ini.disamping membahayakan pemerintahan juga membahayakan rakyatnya. Dampak pada dunia luar juga sangat besar,devisa Negara akan menurun. Pemerintah seharusnya membuat badan khusus yang menangani masalah teroris bukan hanya sekedar densus 88 tapi lebih mengkhususkan lagi pada teroris. Karena pemerintah tidak pernah bisa menemukan akar dari terorisme tersebut. Pererat kerjasama dengan luar negeri mengenai terrorise,tidak hanya mengenai kerjasama tapi juga membuat badan anti terorisme antar Negara. Dan untuk msyarakat, Negara membuat suatu program yang bertujuan untuk mengembangkan rasa nasionalisme agar generasi muda tidak mudah terombang-ambing oleh ajaran-ajaran yang menyesatkan. Agar bisa lebih mencintai dan bangga dengan negaranya. Pemerintah juga harus menganalisis apa sebenarnya tujuan dari terorisme dan mengapa bisa terjadi terorisme,kekurangan apa saja yang dimiliki pemerintah sehingga terorisme bisa muncul diantara sendi-sendi Negara.

Kembali pada masyarakat. Dilihat dari segi pemikiran masyarakat kasus-kasus teror seperti ini dinggap hal biasa oleh sebagian orang namun juga dianggap hal luar biasa oleh lainnya. Masyarakat yang demikian bisa disebut budaya parochial untuk yang tidak begitu antusias dan partisipan untuk yang sangat antusias bahkan ada juga yang masuk ke dalam golongan putih. Seperti halnya saat pemilihan umum budaya tersebut juga bisa digunakan pada saat terjadi kasus teror ataupun untuk kasus-kasus lainnya. Untuk orang-orang masuk ke dalam budaya partisiapan,dipastikan akan segera membuat demo yang isinya mendesak pemerintah untuk segera menumpas dalang dari teririsme. Biasanya politisi-politisi mayarakat juga ikut turun ke dalamnya. Mempertanyakan bagaimana tindakan pemerintah terhadap terorisma. Bagi para pengikut budaya parochial mereka hanya melihat jalan terjadinya kasus  di televisi dan berkomentar.
Yang paling mudah adalah para golongan putih,mereka tidak mau tahu apa dan kenapa terjadi terorisme. Dan bagi saya peran yang harus diambil masyarakat Indonesia adalah bagaimana kita meyakini bahwa ideology kita adalah ideology yang paling pantas untuk kita,selalu mencintai Negara Indonesia,bersifat patriotisme dan nasianolisme serta bangga akan negaranya. Dengan begitu pasti tidak akan muncul ajaran-ajaran yang menentang Negara Indonesia. Bukan lagi masalah masuk budaya apa anda jika terjadi kasus-kasus seperti ini tapi persatuan anda yang dipertanyakan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

sejarah pak Harto

Sebelum pak Harto tutup usia, kita juga harus melihat kebelakang yakni ke zaman Orde Baru...apa saja yang berhasil dan tidak berhasil disukseskan oleh beliau dengan kroni-kroninya (dari berbagai sumber): Kelebihan daripada Orde Baru adalah: -perkembangan GDP per kapita Indonesia yang pada tahun 1968 hanya AS$70 dan pada 1996 telah mencapai lebih dari AS$1.000 -sukses transmigrasi -sukses KB -sukses memerangi buta huruf -sukses swasembada pangan -pengangguran minimum -sukses REPELITA (Rencana Pembangunan Lima Tahun) -sukses Gerakan Wajib Belajar -sukses Gerakan Nasional Orang-Tua Asuh -sukses keamanan dalam negeri -investor asing mau menanamkan modal di Indonesia -sukses menumbuhkan rasa nasionalisme dan cinta produk dalam negeri Kekurangan Pemerintahan Orde Baru: -semaraknya korupsi, kolusi, nepotisme -pembangunan Indonesia yang tidak merata dan timbulnya kesenjangan pembangunan antara pusat dan daerah, sebagian disebabkan  karena kekayaan daerah ...
Sejarah peminatan kelas X Berdasarkan paparan dibawah ini, buatlah tabel perbedaan Pithecantropus Erectus dan Homo Erectus …. . Tengkorak  Pithecanthropus  erectus  dari  Trinil  sangat  pendek  tetapi  memanjang  ke belakang. Volume otaknya sekitar 900 cc, di antara otak kera (600 cc) dan otak manusia modern (1.200-1.400 cc). Tulang kening sangat menonjol dan di bagian belakang mata, terdapat penyempitan yang sangat jelas, menandakan otak yang belum berkembang. Pada bagian belakang kepala terlihat bentuk yang meruncing yang diduga pemiliknya merupakan perempuan. Berdasarkan kaburnya sambungan perekatan antartulang kepala, ditafsirkan individu ini telah mencapai usia dewasa. Temuan Homo erectus juga ditemukan di Ngandong, yaitu sebuah desa di tepian Bengawan Solo, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Tengkorak Homo erectus Ngandong berukuran besar dengan volume otak rata-rata 1.100 cc. Ciri-ciri ini menunjukkan Homo erectus ini lebih maju bila d...

SKENARIO BK

SKENARIO BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK DISKUSI KELOMPOK TAHAP PEMBENTUKAN ·          Pembukaan dengan mengucapkan salam. ·          Konselor mengucapkan ucapan terima kasih kepada para anggota kelompok atas kehadiran mereka. ·          Konselor membuka bimbingan kelompok dengan berdoa bersama dengan dipimpin oleh anggota kelompok yang telah disepakati. ·          Konselor memperkenalkan diri dan dilanjutkan oleh anggota kelompok untuk memperkenalkan diri dengan gaya dan ciri khas masing-masing. ·          Melakukan permainan untuk pengakraban antar anggota kelompok menggunakan permainan dengan nama “SIAPA DIA”.   Permainan   pengakraban ini dengan cara konseli menuliskan ciri-ciri yang ada pada dirinya, apa yang dibenci dan apa yang disukai pada selembar kertas. S...