Dalam penggunaan umum, dimensi
berarti parameter atau pengukuran yang dibutuhkan untuk mendefinisikan
sifat-sifat suatu objek—yaitu panjang, lebar, dan tinggi atau ukuran dan bentuk. Dalam matematika
dan fisika, dimensi
adalah parameter yang dibutuhkan untuk menggambarkan posisi dan sifat-sifat
objek dalam suatu ruang. Dalam konteks khusus, satuan ukur
dapat pula disebut "dimensi"—meter
atau inci dalam
model geografi, atau biaya
dan harga
dalam model ekonomi.
Sebagai contoh, untuk menggambarkan
suatu titik pada bidang (misalnya sebuah kota pada peta) dibutuhkan dua parameter— lintang
dan bujur.
Dengan demikian, ruang bersangkutan dikatakan berdimensi dua, dan ruang
itu disebut sebagai bersifat dua dimensi.
Menggambarkan posisi pesawat terbang
(relatif terhadap bumi) membutuhkan sebuah dimensi tambahan (ketinggian),
maka posisi pesawat terbang tersebut dikatakan berada dalam ruang tiga dimensi
(sering ditulis 3D). Jika waktu
ditambahkan sebagai dimensi ke-4, "kecepatan"
pesawat terbang tersebut dapat dihitung dengan membandingkan waktu pada dua
sembarang posisi.
Daftar
isi
|
Dimensi fisis adalah
parameter-parameter yang dibutuhkan untuk menjawab pertanyaan di manakah dan
bilamanakah sesuatu terjadi; misalnya: Kapankah Napoleon meninggal? — Pada tanggal 5
Mei 1821 di pulau Saint Helena
(15°56′LS 5°42′BB). Dimensi fisis memainkan peran mendasar dalam persepsi
seseorang terhadap sekitarnya.
Teori-teori fisika klasik
mendeskripsikan tiga dimensi fisis: dari titik tertentu dalam ruang, arah
pergerakan dasar yang mungkin adalah ke atas atau ke bawah, ke kiri atau ke kanan,
dan ke depan atau ke belakang. Sembarang pergerakan dapat diungkapkan dengan
hanya tiga dimensi tersebut.
Bergerak ke bawah samalah dengan
bergerak ke atas secara negatif. Bergerak diagonal ke depan atas samalah dengan
bergerak dengan kombinasi linear ke depan dan ke atas. Dimensi fisis ruang
dapat dinyatakan paling sederhana sebagai berikut: suatu garis menggambarkan satu dimensi, suatu bidang
datar menggambarkan dua dimensi, dan
sebuah kubus menggambarkan
tiga dimensi. (Lihat Sistem
koordinat Cartesian.)
Waktu sering
disebut sebagai "dimensi keempat".Hal ini menyediakan jalan bagi
pengukuran perubahan aspek-aspek fisika. Hal ini dilihat secara berbeda bahwa
dari tiga dimensi spasial hanya ada satu dimensi, dan pergerakannya terlihat
selalu memiliki nilai pasti dan sejajar dengan waktu (searah).
Persamaan-persamaan yang digunakan
oleh ahli
fisika untuk menyatakan model realitas
seringkali tidak memperlakukan waktu sebagaimana manusia memandangnya.Misalnya,
persamaan klasikal mekanik yang adalah T-simetri (bersimetri dengan waktu)
dengan persamaan dari mekanika kuantum sebenarnya bersimetri jika waktu dan
kuantitas lain (seperti C-simetri (charge)) dan fisika paritas
dibalikkan.Pada model ini, persepsi waktu mengalir kesatu arah adalah artefak dari
hukum-hukum termodinamika.(Kita melihat waktu mengalir kearah peningkatan (entropi).
Orang yang paling terkenal memandang
waktu sebagai
dimensi adalah Albert Einstein dengan teori relativitas
umum yang memandang ruang dan waktu sebagai bagian dari dimensi ke empat.
Teori fisika seperti teori
untai (string theory)
meramalkan bahwa ruang tempat kita hidup sesungguhnya memiliki banyak dimensi
(sering disebutkan 10, 11, atau 26), namun semesta yang diukur pada
dimensi-dimensi tambahan ini berukuran subatom. Akibatnya, kita hanya mampu mencerap ketiga dimensi ruang
yang memiliki ukuran makroskopik.
Dalam ilmu-ilmu fisis dan teknik, dimensi
suatu besaran fisika
adalah ekspresi atas kelas satuan fisika besaran tersebut. Contohnya, dimensi kecepatan
adalah panjang dibagi waktu. Dalam sistem SI,
dimensi dimiliki oleh tujuh besaran
dasar. Lihat Analisis dimensi.
Dalam matematika,
tidak ada satu pun definisi yang mencukupi untuk menyatakan konsep dalam segala
situasi yang digunakan. Konsekuensinya, matematikawan
membagi sejumlah definisi dimensi ke dalam tipe-tipe yang berbeda. Semuanya
didasarkan pada konsep dimensi Euclides
beruang-n, E n.
- Titik E 0 adalah dimensi-0,
- Garis E E 1 adalah dimensi-1,
- Bidang E 2 adalah dimensi-2,
dan secara rampat, E n
adalah dimensi-n.
Analisis dimensi
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Analisis dimensi adalah alat konseptual yang sering diterapkan dalam fisika, kimia, dan teknik untuk
memahami keadaan fisis yang melibatkan besaran fisis
yang berbeda-beda. Analisis dimensi rutin digunakan dalam fisika dan teknik
untuk memeriksa ketepatan penurunan persamaan.
Misalnya, jika suatu besaran fisis memiliki satuan massa dibagi satuan volume namun
persamaan hasil penurunan hanya memuat satuan massa, persamaan tersebut
jelaslah tidak tepat. Hanya besaran-besaran berdimensi sama yang
dapat saling ditambahkan, dikurangkan,
atau disamakan. Jika
besaran-besaran berbeda dimensi terdapat di dalam persamaan dan satu sama lain
dibatasi tanda "+" atau "−" atau "=", persamaan
tersebut tidaklah mungkin; persamaan tersebut harus dikoreksi terlebih dahulu
sebelum digunakan. Jika besaran-besaran berdimensi sama maupun berbeda dikalikan
atau dibagi,
dimensi besaran-besaran tersebut juga terkalikan atau terbagi. Jika besaran
berdimensi dipangkatkan, dimensi besaran
tersebut juga dipangkatkan.Penilik Natal
Di dalam Perjanjian Baru, kata "penilik" atau "bishop" atau "uskup" adalah "episcopus". (Kata Episcopal [baca: episkopal] berasal dari kata itu.) Kata episcopus memunyai sejarah yang kaya dan mengagumkan. Kata dalam bahasa Inggris, "scope" (lingkup), juga berasal dari kata yang sama.Sebuah scope adalah sebuah alat yang digunakan untuk melihat sesuatu. Misalnya kata "microscope" atau "mikroskop" untuk melihat benda-benda yang kecil, sedangkan "telescope" atau "teleskop" untuk melihat benda-benda yang letaknya sangat jauh. Awalan "epi" fungsinya untuk memperkuat akar katanya.
Jadi, kita dapat melihat bahwa seorang episcopus adalah orang yang melihat sesuatu dengan sangat cermat. Di dalam dunia Yunani kuno, seorang episcopus (penilik) dapat merupakan seorang jenderal militer yang pada waktu-waktu tertentu mengunjungi kesatuan-kesatuan angkatan perangnya dan memeriksa mereka agar mereka selalu berada dalam keadaan siaga. Jika pasukannya dalam keadaan berjaga-jaga, kondisinya prima dan siap tempur, mereka menerima pujian dari episcopus (penilik, bishop, atau uskup) itu. Jika pasukannya malas dan dalam keadaan tidak siap, maka mereka akan menerima teguran keras dari penilik itu.
Di dalam bentuk kata kerja bahasa Yunani, terjadi perubahan yang agak aneh pada kata episcopus. Bentuk kata kerjanya itu berarti "mengunjungi". Tetapi, bentuk kunjungannya itu bukan dalam arti biasa, bukan berarti dengan santai tiba-tiba datang berkunjung, melainkan suatu kunjungan yang bersifat mengamati secara cermat situasinya. Kunjungan seperti ini biasanya dilakukan oleh orang yang sungguh-sungguh sangat memerhatikan orang yang sedang dikunjunginya itu.
Uskup disebut uskup karena mereka adalah penilik domba-domba milik Allah. Tugas mereka adalah mengunjungi orang-orang yang sakit, yang dipenjarakan, yang lapar, dan sebagainya. Mereka diberi tugas untuk memerhatikan dan memelihara umat Allah.
Di dalam Alkitab, ditulis bahwa Penilik atau Uskup Mahatinggi adalah Allah sendiri. Allah senantiasa memerhatikan segenap umat manusia. Mata-Nya memerhatikan kita masing-masing dengan cermat. Ia menghitung setiap rambut di kepala kita dan mendengar setiap kata yang keluar dari mulut kita.
Di dalam Perjanjian Lama, para nabi berbicara mengenai hari "Allah melawat mereka". Hari itu akan menjadi hari yang penuh rahmat dan sukacita dan di sisi yang lain sebagai hari yang menyedihkan dan hari penghukuman.
Pada waktu Yesus dilahirkan, Allah melawat bumi ini. Penilik yang Mahatinggi menyatakan diri dalam wujud manusia. Lawatan ini dirayakan dalam Kidung Zakharia. Dalam nyanyiannya, Zakharia dua kali menyebutkan kunjungan Allah yang kudus:
Terpujilah Tuhan, Allah Israel, sebab Ia melawat umat-Nya dan membawa kelepasan baginya, Ia menumbuhkan sebuah tanduk keselamatan bagi kita di dalam keturunan Daud, hamba-Nya itu, ... oleh rahmat dan belas kasihan dari Allah kita, dengan mana Ia akan melawat kita, surya pagi dari tempat yang tinggi (Lukas 1:68-69, 78).
Perjanjian Baru menyebut Tuhan Yesus sebagai "Penilik (uskup) jiwa kita". Ia adalah Penilik yang Mahatinggi yang menjelma menjadi manusia. Lawatannya ke dunia ini telah mengubah jalannya sejarah.
Lawatan pertama dari Penilik Surgawi ini diliputi oleh misteri. Ia datang bukan sebagai seorang jenderal militer, melainkan sebagai seorang bayi, di dalam palungan yang dibuat dari batu yang dipahat. Dan Ia datang untuk memerhatikan jiwa-jiwa kita. Ia datang untuk menilik keadaan kita. Ia datang dengan berkat dan penebusan ilahi. Ia juga datang membawa peringatan ilahi.
Penilik Natal mengumumkan kepada dunia bahwa pada suatu hari kelak, Ia akan datang kembali untuk kedua kalinya. Ia berjanji akan datang lagi untuk mengamati pasukan-Nya. Bagi orang-orang yang mencintai kedatangan-Nya, maka kedatangan-Nya kelak merupakan suatu saat yang penuh dengan sukacita dan kemuliaan yang tak terkatakan. Pada waktu kedatangan-Nya yang kedua kali itu, tugas-Nya sebagai Penilik akan disempurnakan.
Bagi orang yang mengabaikan kedatangan-Nya yang pertama sebagai Penilik Natal, maka kedatangan-Nya yang kedua akan menjadi satu malapetaka yang datang dengan tiba-tiba. Itu adalah Hari Tuhan, yaitu hari yang digambarkan oleh Amos sebagai hari yang gelap, dan sama sekali tidak ada terang.
Allah selalu memandang kita semua satu per satu. Pandangan Tuhan dapat menembus setiap penghalang dan setiap topeng yang menyembunyikan wajah kita. Penilik kita sedang memerhatikan kita. Ia tidak akan mengabaikan kita.
Kita merindukan pandangan Tuhan Yesus. Kita menantikan kedatangan-Nya nanti dengan pengharapan yang penuh sukacita. Ia sangat memerhatikan jiwa kita. Ia mengunjungi umat-Nya untuk menghibur dan menyelamatkan. Ia adalah Penilik Natal. Kita merayakan lawatan-Nya yang menakjubkan.
Periodisasi dan Kronologi Sejarah
1). Periodisasi sejarah
Sejarah memiliki dua dimensi yaitu dimensi spasial (ruang) dan dimensi temporal (waktu). Konsep waktu dalam sejarah meliputi waktu atau tempo (time) yaitu proses kelangsungan suatu peristiwa dan waktu merupakan kesatuan dari kelangsungan tiga dimensi yaitu masa lalu, sekarang dan masa yang akan datang.
Pengertian periodisasi sejarah berkaitan erat dengan pembagian masa lampau manusia berdasarkan urutan waktu (Periodisasi = Pembabagan waktu).
Pentingnya periodisasi dalam sejarah yaitu:
1. Memudahkan sistematika penulisan sejarah
2. Merupakan rangkuman dari suatu peristiwa menurut seorang sejarawan.
3. Memudahkan pembaca dalam memahami suatu peristiwa sejarah
4. Merupakan penghubung dari fakta-fakta sejarah
2). Kronologi sejarah
Adalah usaha yang dilakukan untuk mendapatkan pemahaman mengenai pengertian suatu peristiwa sejarah secara gamblang yang dapat mengkaitkan antara satu peristiwa dengan peristiwa yang lain secara logis.
Kronologi sejarah sangat diperlukan karena dapat mengkaitkan satu peristiwa dengan peristiwa lainnya dalam bentuk kausalitas atau sebab akibat.
1). Periodisasi sejarah
Sejarah memiliki dua dimensi yaitu dimensi spasial (ruang) dan dimensi temporal (waktu). Konsep waktu dalam sejarah meliputi waktu atau tempo (time) yaitu proses kelangsungan suatu peristiwa dan waktu merupakan kesatuan dari kelangsungan tiga dimensi yaitu masa lalu, sekarang dan masa yang akan datang.
Pengertian periodisasi sejarah berkaitan erat dengan pembagian masa lampau manusia berdasarkan urutan waktu (Periodisasi = Pembabagan waktu).
Pentingnya periodisasi dalam sejarah yaitu:
1. Memudahkan sistematika penulisan sejarah
2. Merupakan rangkuman dari suatu peristiwa menurut seorang sejarawan.
3. Memudahkan pembaca dalam memahami suatu peristiwa sejarah
4. Merupakan penghubung dari fakta-fakta sejarah
2). Kronologi sejarah
Adalah usaha yang dilakukan untuk mendapatkan pemahaman mengenai pengertian suatu peristiwa sejarah secara gamblang yang dapat mengkaitkan antara satu peristiwa dengan peristiwa yang lain secara logis.
Kronologi sejarah sangat diperlukan karena dapat mengkaitkan satu peristiwa dengan peristiwa lainnya dalam bentuk kausalitas atau sebab akibat.
A.
Periodisasi.
Sejarah memiliki dua dimensi yaitu dimensi spasial (ruang) dan dimensi temporal (waktu). Konsep waktu dalam sejarah meliputi waktu atau tempo (time) yaitu proses kelangsungan suatu peristiwa dan waktu merupakan kesatuan dari kelangsungan tiga dimensi yaitu masa lalu, sekarang dan masa yang akan datang.
Untuk memudahkan mengetahui bagaimana kehidupan manusia dalam rentang waktu dibuatlah periodisasi. Maksud dari periodisasi adalah semacam rangkain serial menurut urutan zaman.
Pentingnya periodisasi dalam sejarah yaitu:
1. Memudahkan sistematika penulisan sejarah
2. Merupakan rangkuman dari suatu peristiwa menurut seorang sejarawan.
3. Memudahkan pembaca dalam memahami suatu peristiwa sejarah
4. Merupakan penghubung dari fakta-fakta sejarah
Periodisasi dibuat dengan tujuan agar dapat diketahui ciri khas atau karakteristik kehidupan manusia sehingga mudah dipahami. Dalam periodisasi ini akan diketahui :
1. perkembangan kehidupan manusia
2. kesinambungan antara periode yang satu dengan periode berikutnya.
3. terjadinya fenomena yang berulang
4. perubahan dari periode yang awal sampai pada periode berikutnya
Perkembangan terjadi bila berturut-turut masyarakat bergerak dari satu bentuk yang sederhana ke bentuk yang lebih kompleks. Kesinambungan terjadi bila suatu masyarakat baru hanya melakukan adopsi lembaga-lembaga lama. Pengulangan yang dimakud disini adalah adanya fenomena yang berulang, bukan peristiwa yang berulang. Sebab peristiwa itu terjadi hanya satu kali. Perubahan terjadi bila masyarakat mengalami pergeseran, sama dengan perkembangan. Akan tetapi asumsinya adalah adanya perkembangan besar-besaran dan dalam waktu yang relatif singkat. Biasanya perubahan itu terjadi karena pengaruh dari luar.
Penyusunan periodisasi bergantung pada jenis sejarah yang akan ditulisnya. Periodisasi dapat disusun berdasarkan perkembangan politik, sosial, ekonomi, kebudayaan, agama, dan sebagainya. Setiap penulis sejarah bebas dalam menetapkan periodisasi, bergantung pada pendiriannya. Periodisasi perkembangan politik akan menyangkut periodisasi kerajaan-kerajaan kuno atau dinasti. Misalnya, kerajaan–kerajaan kuno di Indonesia mulai dari kerajaan Hindu-Buddha sampai kerajaan Islam.
Periodisasi berdasarkan sosial ekonomi misalnya melihat perkembangan kehidupan manusia mulai dari masa berburu mengumpulkan makanan, menanam, berkebun atau bersawah, sampai dengan masa produksi. Pada setiap periode tersebut memiliki karakteristiknya.
Contoh periodisasi sejarah Indonesia berdasarkan hasil kebudayaan :
Zaman
Hasil kebudayaan
Cara hidup
Jenis Manusia
Palaeolithikum
Budaya Pacitan
1. Kapak Penetak (Chopper)
2. Kapak Perimbas
Budaya Ngandong
1. Alat-alat tulang dan tanduk rusa
2. Flakes (alat-alat yang terbuat dari batu-batu kecil)
1. Food gathering awal (berburu, menangkap ikan, mengumpulkan keladi, ubi dan buah-buahan)
2. Nomaden
1. Pithecantropus
2. Sinanthropus Pekinensis
3. Homo Wajakensis
4. Homo Soloensis
5. Pithecantropus Erectus
6. Pithecantropus Robustus
7. Mojokertensis
8. Megantropus PalaeoJavanicus
Mesolithic
Budaya Bacson Hoabin
1. Kapak Sumatera/kapak genggam (Pebble Culture)
2. Alat-alat tulang (Bone Culture)
3. Flakes
4. Kapak Pendek (Hache Courte)
1. Food Gathering tahap lanjut
2. Hidup semi nomaden (sebagian sudah menetap dan sebagian lagi masih mengembara)
3. Abris sous roche
4. Kjokkenmoddinger
Papua Melanesoide
1. suku Irian
2. suku Sakai (Siak)
3. suku Atca
4. suku Aborigin
5. suku Semang
Neolithikum
1. Kapak Lonjong
2. Kapak Bahu
3. Kapak persegi
4. Tembikar
5. Barang-barang perhiasan
1. Masa Food Producing
2. Bercocok tanam
3. Nelayan
4. Beternak
Proto Melayu
1. Nias
2. Toraja
3. Sasak
4. Dayak
Megalithikum
Kebudayaan Dongson
1. Dolmen
2. Kubur batu
3. Arca
4. Manik-manik
5. Menhir
6. Punden berundak-undak
7. Sarkofagus
1. Food Production
2. Tempat tinggal menetap
3. Bercocok tanam
4. Beternak
5. Nelayan
6. Membuat gerabah
7. Rumah panggung
Proto Melayu
1. Nias
2. Toraja
3. Sasak
4. Dayak
B. Kronologi
Kronologi sejarah merupakan urutan peristiwa sejarah yang terjadi berdasarkan urutan waktu. Pada masa lalu ada kebiasaan untuk mencatat peristiwa-peristiwa penting yang berkaitan dengan pemerintahan. Peristiwa itu misalnya proses awal berdirinya suatu kerajaan, penaklukan terhadap daerah lain dalam rangka perluasan wilayah, pemberian sedekah, kunjungan tamu dari luar kerajaan dan lain-lain. Pencatatan itu biasanya lebih banyak menonjolkan peran dari kerajaan atau rajanya. Catatan peristiwa-peristiwa penting itu disebut kronik. Kronologi sejarah sangat diperlukan karena dapat mengkaitkan satu peristiwa dengan peristiwa lainnya dalam bentuk kausalitas atau sebab akibat.
Sejarah memiliki dua dimensi yaitu dimensi spasial (ruang) dan dimensi temporal (waktu). Konsep waktu dalam sejarah meliputi waktu atau tempo (time) yaitu proses kelangsungan suatu peristiwa dan waktu merupakan kesatuan dari kelangsungan tiga dimensi yaitu masa lalu, sekarang dan masa yang akan datang.
Untuk memudahkan mengetahui bagaimana kehidupan manusia dalam rentang waktu dibuatlah periodisasi. Maksud dari periodisasi adalah semacam rangkain serial menurut urutan zaman.
Pentingnya periodisasi dalam sejarah yaitu:
1. Memudahkan sistematika penulisan sejarah
2. Merupakan rangkuman dari suatu peristiwa menurut seorang sejarawan.
3. Memudahkan pembaca dalam memahami suatu peristiwa sejarah
4. Merupakan penghubung dari fakta-fakta sejarah
Periodisasi dibuat dengan tujuan agar dapat diketahui ciri khas atau karakteristik kehidupan manusia sehingga mudah dipahami. Dalam periodisasi ini akan diketahui :
1. perkembangan kehidupan manusia
2. kesinambungan antara periode yang satu dengan periode berikutnya.
3. terjadinya fenomena yang berulang
4. perubahan dari periode yang awal sampai pada periode berikutnya
Perkembangan terjadi bila berturut-turut masyarakat bergerak dari satu bentuk yang sederhana ke bentuk yang lebih kompleks. Kesinambungan terjadi bila suatu masyarakat baru hanya melakukan adopsi lembaga-lembaga lama. Pengulangan yang dimakud disini adalah adanya fenomena yang berulang, bukan peristiwa yang berulang. Sebab peristiwa itu terjadi hanya satu kali. Perubahan terjadi bila masyarakat mengalami pergeseran, sama dengan perkembangan. Akan tetapi asumsinya adalah adanya perkembangan besar-besaran dan dalam waktu yang relatif singkat. Biasanya perubahan itu terjadi karena pengaruh dari luar.
Penyusunan periodisasi bergantung pada jenis sejarah yang akan ditulisnya. Periodisasi dapat disusun berdasarkan perkembangan politik, sosial, ekonomi, kebudayaan, agama, dan sebagainya. Setiap penulis sejarah bebas dalam menetapkan periodisasi, bergantung pada pendiriannya. Periodisasi perkembangan politik akan menyangkut periodisasi kerajaan-kerajaan kuno atau dinasti. Misalnya, kerajaan–kerajaan kuno di Indonesia mulai dari kerajaan Hindu-Buddha sampai kerajaan Islam.
Periodisasi berdasarkan sosial ekonomi misalnya melihat perkembangan kehidupan manusia mulai dari masa berburu mengumpulkan makanan, menanam, berkebun atau bersawah, sampai dengan masa produksi. Pada setiap periode tersebut memiliki karakteristiknya.
Contoh periodisasi sejarah Indonesia berdasarkan hasil kebudayaan :
Zaman
Hasil kebudayaan
Cara hidup
Jenis Manusia
Palaeolithikum
Budaya Pacitan
1. Kapak Penetak (Chopper)
2. Kapak Perimbas
Budaya Ngandong
1. Alat-alat tulang dan tanduk rusa
2. Flakes (alat-alat yang terbuat dari batu-batu kecil)
1. Food gathering awal (berburu, menangkap ikan, mengumpulkan keladi, ubi dan buah-buahan)
2. Nomaden
1. Pithecantropus
2. Sinanthropus Pekinensis
3. Homo Wajakensis
4. Homo Soloensis
5. Pithecantropus Erectus
6. Pithecantropus Robustus
7. Mojokertensis
8. Megantropus PalaeoJavanicus
Mesolithic
Budaya Bacson Hoabin
1. Kapak Sumatera/kapak genggam (Pebble Culture)
2. Alat-alat tulang (Bone Culture)
3. Flakes
4. Kapak Pendek (Hache Courte)
1. Food Gathering tahap lanjut
2. Hidup semi nomaden (sebagian sudah menetap dan sebagian lagi masih mengembara)
3. Abris sous roche
4. Kjokkenmoddinger
Papua Melanesoide
1. suku Irian
2. suku Sakai (Siak)
3. suku Atca
4. suku Aborigin
5. suku Semang
Neolithikum
1. Kapak Lonjong
2. Kapak Bahu
3. Kapak persegi
4. Tembikar
5. Barang-barang perhiasan
1. Masa Food Producing
2. Bercocok tanam
3. Nelayan
4. Beternak
Proto Melayu
1. Nias
2. Toraja
3. Sasak
4. Dayak
Megalithikum
Kebudayaan Dongson
1. Dolmen
2. Kubur batu
3. Arca
4. Manik-manik
5. Menhir
6. Punden berundak-undak
7. Sarkofagus
1. Food Production
2. Tempat tinggal menetap
3. Bercocok tanam
4. Beternak
5. Nelayan
6. Membuat gerabah
7. Rumah panggung
Proto Melayu
1. Nias
2. Toraja
3. Sasak
4. Dayak
B. Kronologi
Kronologi sejarah merupakan urutan peristiwa sejarah yang terjadi berdasarkan urutan waktu. Pada masa lalu ada kebiasaan untuk mencatat peristiwa-peristiwa penting yang berkaitan dengan pemerintahan. Peristiwa itu misalnya proses awal berdirinya suatu kerajaan, penaklukan terhadap daerah lain dalam rangka perluasan wilayah, pemberian sedekah, kunjungan tamu dari luar kerajaan dan lain-lain. Pencatatan itu biasanya lebih banyak menonjolkan peran dari kerajaan atau rajanya. Catatan peristiwa-peristiwa penting itu disebut kronik. Kronologi sejarah sangat diperlukan karena dapat mengkaitkan satu peristiwa dengan peristiwa lainnya dalam bentuk kausalitas atau sebab akibat.
·
PEMBABAKAN / PERIODISASI SEJARAH
- Pengertian Pembabakan Sejarah
- Sejarah menggambarkan prkembangan kehidupan manusia dalam batasan ruang dan waktu
- Waktu (tempo/time) merupakan proses kelangsungan dan waktu (duration) merupakan kesatuan dari 3 dimensi yakni waktu lalu, waktu sekarang, dan waktu yang akan datang
- Pembabakan (periodisasi) merupakan serialisasi rangkaian waktu menurut urutan jaman
- Maksud dilakukan periodisasi adalah untuk melihat tinjauan menyeluruh terhadap peristiwa-peristiwa dan hubungannya dengan aspek-aspek lain yang terkait
DASAR PEMBABAKAN SEJARAH DIMENSI
SPASIAL DIMENSI TEMPORAL TEMATIS
·
PERIODISASI DALAM SEJARAH
- JAMAN KUNO
- ABAD PERTENGAHAN 476-1453 AD
- JAMAN BARU 1453-1789 AD
- JAMAN TERBARU 1789 -
PRA SEJARAH PERMULAAN SEJARAH
SEJARAH KUNO ABAD PERTENGAHAN PERMULAAN ABAD MODERN ABAD KESEMBILANBELAS DUA
PERANG DAN MASA ANTARA DUA PERANG DUNIA MASA SESUDAH PERANG MASA PERBUDAKAN
MASA FEODAL MASA BORJUISI MODERN MASA MASYARAKAT TANPA KELAS JAMAN SEBELUM
TULISAN JAMAN PERMULAAN SEJARAH JAMAN SEBELUM AGAMA NASRANI JAMAN PERKEMBANGAN
NASRANI JAMAN PERTUMBUHAN PROTESTAN DAN KAPITALISME JAMAN REVOLUSI INDUSTRI,
KOLONIALISME, DAN IMPERIALISME DINASTI SHANG 1450-105 SM DINASTI CHOU 1050-247
SM DINASTI CHIN 256-207 SM DINASTI HAN 206SM-220 DST.. SANJAYA-WAMSYA 732-850
SYAILENDRA-WAMSYA 750-900 ISYANA-WAMSYA 900-1222 RAJASA-WAMSYA 1222-1478 DST..
·
PERIODISASI SEJARAH INDONESIA
- PANGKAL SEJARAH
- KUTAI-TARUMANEGARA
- SRIWIJAYA-MEDANG-SINGASARI
- MAJAPAHIT
- ACEH-MATARAM-MAKASAR
- PEMERINTAHAN ASING
- KOMPENI
- DAENDELS
- INGGRIS
- HINDIA BELANDA
- NIPPON
- REPUBLIK INDONESIA
- PRASEJARAH
- JAMAN KUNO
- KERAJAAN-KERAJAAN TERTUA
- SRIWIJAYA
- MAJAPAHIT
- PERALIHAN
- JAMAN BARU
- ACEH, MATARAM, MAKASAR, TERNATE, TIDORE
- PERLAWANAN THD IMPERIALISME BARU
- PERGERAKAN NASIONAL
- REPUBLIK INDONESIA
- BANGSA INDONESIA ASLI MELARIKAN DIRI DARI INDO CINA
- JAMAN PENJAJAHAN RAJA-RAJA HINDU DAN SETENGAH HINDU
- JAMAN PENJAJAHAN RAJA-RAJA ISLAM
- JAMAN BELANDA
- IMPERIALISME KUNO
- IMPERIALISME MODERN
Komentar
Posting Komentar