Langsung ke konten utama

scope dalam sejarah


Dalam penggunaan umum, dimensi berarti parameter atau pengukuran yang dibutuhkan untuk mendefinisikan sifat-sifat suatu objek—yaitu panjang, lebar, dan tinggi atau ukuran dan bentuk. Dalam matematika dan fisika, dimensi adalah parameter yang dibutuhkan untuk menggambarkan posisi dan sifat-sifat objek dalam suatu ruang. Dalam konteks khusus, satuan ukur dapat pula disebut "dimensi"—meter atau inci dalam model geografi, atau biaya dan harga dalam model ekonomi.
Sebagai contoh, untuk menggambarkan suatu titik pada bidang (misalnya sebuah kota pada peta) dibutuhkan dua parameter— lintang dan bujur. Dengan demikian, ruang bersangkutan dikatakan berdimensi dua, dan ruang itu disebut sebagai bersifat dua dimensi.
Menggambarkan posisi pesawat terbang (relatif terhadap bumi) membutuhkan sebuah dimensi tambahan (ketinggian), maka posisi pesawat terbang tersebut dikatakan berada dalam ruang tiga dimensi (sering ditulis 3D). Jika waktu ditambahkan sebagai dimensi ke-4, "kecepatan" pesawat terbang tersebut dapat dihitung dengan membandingkan waktu pada dua sembarang posisi.
Daftar isi
[sunting] Dimensi fisis
Dimensi fisis adalah parameter-parameter yang dibutuhkan untuk menjawab pertanyaan di manakah dan bilamanakah sesuatu terjadi; misalnya: Kapankah Napoleon meninggal? — Pada tanggal 5 Mei 1821 di pulau Saint Helena (15°56′LS 5°42′BB). Dimensi fisis memainkan peran mendasar dalam persepsi seseorang terhadap sekitarnya.
[sunting] Dimensi ruang
Teori-teori fisika klasik mendeskripsikan tiga dimensi fisis: dari titik tertentu dalam ruang, arah pergerakan dasar yang mungkin adalah ke atas atau ke bawah, ke kiri atau ke kanan, dan ke depan atau ke belakang. Sembarang pergerakan dapat diungkapkan dengan hanya tiga dimensi tersebut.
Bergerak ke bawah samalah dengan bergerak ke atas secara negatif. Bergerak diagonal ke depan atas samalah dengan bergerak dengan kombinasi linear ke depan dan ke atas. Dimensi fisis ruang dapat dinyatakan paling sederhana sebagai berikut: suatu garis menggambarkan satu dimensi, suatu bidang datar menggambarkan dua dimensi, dan sebuah kubus menggambarkan tiga dimensi. (Lihat Sistem koordinat Cartesian.)
[sunting] Waktu
Waktu sering disebut sebagai "dimensi keempat".Hal ini menyediakan jalan bagi pengukuran perubahan aspek-aspek fisika. Hal ini dilihat secara berbeda bahwa dari tiga dimensi spasial hanya ada satu dimensi, dan pergerakannya terlihat selalu memiliki nilai pasti dan sejajar dengan waktu (searah).
Persamaan-persamaan yang digunakan oleh ahli fisika untuk menyatakan model realitas seringkali tidak memperlakukan waktu sebagaimana manusia memandangnya.Misalnya, persamaan klasikal mekanik yang adalah T-simetri (bersimetri dengan waktu) dengan persamaan dari mekanika kuantum sebenarnya bersimetri jika waktu dan kuantitas lain (seperti C-simetri (charge)) dan fisika paritas dibalikkan.Pada model ini, persepsi waktu mengalir kesatu arah adalah artefak dari hukum-hukum termodinamika.(Kita melihat waktu mengalir kearah peningkatan (entropi).
Orang yang paling terkenal memandang waktu sebagai dimensi adalah Albert Einstein dengan teori relativitas umum yang memandang ruang dan waktu sebagai bagian dari dimensi ke empat.
[sunting] Dimensi tambahan
Teori fisika seperti teori untai (string theory) meramalkan bahwa ruang tempat kita hidup sesungguhnya memiliki banyak dimensi (sering disebutkan 10, 11, atau 26), namun semesta yang diukur pada dimensi-dimensi tambahan ini berukuran subatom. Akibatnya, kita hanya mampu mencerap ketiga dimensi ruang yang memiliki ukuran makroskopik.
[sunting] Satuan
Dalam ilmu-ilmu fisis dan teknik, dimensi suatu besaran fisika adalah ekspresi atas kelas satuan fisika besaran tersebut. Contohnya, dimensi kecepatan adalah panjang dibagi waktu. Dalam sistem SI, dimensi dimiliki oleh tujuh besaran dasar. Lihat Analisis dimensi.
[sunting] Dimensi matematika
Dalam matematika, tidak ada satu pun definisi yang mencukupi untuk menyatakan konsep dalam segala situasi yang digunakan. Konsekuensinya, matematikawan membagi sejumlah definisi dimensi ke dalam tipe-tipe yang berbeda. Semuanya didasarkan pada konsep dimensi Euclides beruang-n, E n.
  • Titik E 0 adalah dimensi-0,
  • Garis E E 1 adalah dimensi-1,
  • Bidang E 2 adalah dimensi-2,
dan secara rampat, E n adalah dimensi-n.


Analisis dimensi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Analisis dimensi adalah alat konseptual yang sering diterapkan dalam fisika, kimia, dan teknik untuk memahami keadaan fisis yang melibatkan besaran fisis yang berbeda-beda. Analisis dimensi rutin digunakan dalam fisika dan teknik untuk memeriksa ketepatan penurunan persamaan. Misalnya, jika suatu besaran fisis memiliki satuan massa dibagi satuan volume namun persamaan hasil penurunan hanya memuat satuan massa, persamaan tersebut jelaslah tidak tepat. Hanya besaran-besaran berdimensi sama yang dapat saling ditambahkan, dikurangkan, atau disamakan. Jika besaran-besaran berbeda dimensi terdapat di dalam persamaan dan satu sama lain dibatasi tanda "+" atau "−" atau "=", persamaan tersebut tidaklah mungkin; persamaan tersebut harus dikoreksi terlebih dahulu sebelum digunakan. Jika besaran-besaran berdimensi sama maupun berbeda dikalikan atau dibagi, dimensi besaran-besaran tersebut juga terkalikan atau terbagi. Jika besaran berdimensi dipangkatkan, dimensi besaran tersebut juga dipangkatkan.



Artikel Misi / Penilik Natal

Penilik Natal

Di dalam Perjanjian Baru, kata "penilik" atau "bishop" atau "uskup" adalah "episcopus". (Kata Episcopal [baca: episkopal] berasal dari kata itu.) Kata episcopus memunyai sejarah yang kaya dan mengagumkan. Kata dalam bahasa Inggris, "scope" (lingkup), juga berasal dari kata yang sama.
Sebuah scope adalah sebuah alat yang digunakan untuk melihat sesuatu. Misalnya kata "microscope" atau "mikroskop" untuk melihat benda-benda yang kecil, sedangkan "telescope" atau "teleskop" untuk melihat benda-benda yang letaknya sangat jauh. Awalan "epi" fungsinya untuk memperkuat akar katanya.
Jadi, kita dapat melihat bahwa seorang episcopus adalah orang yang melihat sesuatu dengan sangat cermat. Di dalam dunia Yunani kuno, seorang episcopus (penilik) dapat merupakan seorang jenderal militer yang pada waktu-waktu tertentu mengunjungi kesatuan-kesatuan angkatan perangnya dan memeriksa mereka agar mereka selalu berada dalam keadaan siaga. Jika pasukannya dalam keadaan berjaga-jaga, kondisinya prima dan siap tempur, mereka menerima pujian dari episcopus (penilik, bishop, atau uskup) itu. Jika pasukannya malas dan dalam keadaan tidak siap, maka mereka akan menerima teguran keras dari penilik itu.
Di dalam bentuk kata kerja bahasa Yunani, terjadi perubahan yang agak aneh pada kata episcopus. Bentuk kata kerjanya itu berarti "mengunjungi". Tetapi, bentuk kunjungannya itu bukan dalam arti biasa, bukan berarti dengan santai tiba-tiba datang berkunjung, melainkan suatu kunjungan yang bersifat mengamati secara cermat situasinya. Kunjungan seperti ini biasanya dilakukan oleh orang yang sungguh-sungguh sangat memerhatikan orang yang sedang dikunjunginya itu.
Uskup disebut uskup karena mereka adalah penilik domba-domba milik Allah. Tugas mereka adalah mengunjungi orang-orang yang sakit, yang dipenjarakan, yang lapar, dan sebagainya. Mereka diberi tugas untuk memerhatikan dan memelihara umat Allah.
Di dalam Alkitab, ditulis bahwa Penilik atau Uskup Mahatinggi adalah Allah sendiri. Allah senantiasa memerhatikan segenap umat manusia. Mata-Nya memerhatikan kita masing-masing dengan cermat. Ia menghitung setiap rambut di kepala kita dan mendengar setiap kata yang keluar dari mulut kita.
Di dalam Perjanjian Lama, para nabi berbicara mengenai hari "Allah melawat mereka". Hari itu akan menjadi hari yang penuh rahmat dan sukacita dan di sisi yang lain sebagai hari yang menyedihkan dan hari penghukuman.
Pada waktu Yesus dilahirkan, Allah melawat bumi ini. Penilik yang Mahatinggi menyatakan diri dalam wujud manusia. Lawatan ini dirayakan dalam Kidung Zakharia. Dalam nyanyiannya, Zakharia dua kali menyebutkan kunjungan Allah yang kudus:
Terpujilah Tuhan, Allah Israel, sebab Ia melawat umat-Nya dan membawa kelepasan baginya, Ia menumbuhkan sebuah tanduk keselamatan bagi kita di dalam keturunan Daud, hamba-Nya itu, ... oleh rahmat dan belas kasihan dari Allah kita, dengan mana Ia akan melawat kita, surya pagi dari tempat yang tinggi (Lukas 1:68-69, 78).
Perjanjian Baru menyebut Tuhan Yesus sebagai "Penilik (uskup) jiwa kita". Ia adalah Penilik yang Mahatinggi yang menjelma menjadi manusia. Lawatannya ke dunia ini telah mengubah jalannya sejarah.
Lawatan pertama dari Penilik Surgawi ini diliputi oleh misteri. Ia datang bukan sebagai seorang jenderal militer, melainkan sebagai seorang bayi, di dalam palungan yang dibuat dari batu yang dipahat. Dan Ia datang untuk memerhatikan jiwa-jiwa kita. Ia datang untuk menilik keadaan kita. Ia datang dengan berkat dan penebusan ilahi. Ia juga datang membawa peringatan ilahi.
Penilik Natal mengumumkan kepada dunia bahwa pada suatu hari kelak, Ia akan datang kembali untuk kedua kalinya. Ia berjanji akan datang lagi untuk mengamati pasukan-Nya. Bagi orang-orang yang mencintai kedatangan-Nya, maka kedatangan-Nya kelak merupakan suatu saat yang penuh dengan sukacita dan kemuliaan yang tak terkatakan. Pada waktu kedatangan-Nya yang kedua kali itu, tugas-Nya sebagai Penilik akan disempurnakan.
Bagi orang yang mengabaikan kedatangan-Nya yang pertama sebagai Penilik Natal, maka kedatangan-Nya yang kedua akan menjadi satu malapetaka yang datang dengan tiba-tiba. Itu adalah Hari Tuhan, yaitu hari yang digambarkan oleh Amos sebagai hari yang gelap, dan sama sekali tidak ada terang.
Allah selalu memandang kita semua satu per satu. Pandangan Tuhan dapat menembus setiap penghalang dan setiap topeng yang menyembunyikan wajah kita. Penilik kita sedang memerhatikan kita. Ia tidak akan mengabaikan kita.
Kita merindukan pandangan Tuhan Yesus. Kita menantikan kedatangan-Nya nanti dengan pengharapan yang penuh sukacita. Ia sangat memerhatikan jiwa kita. Ia mengunjungi umat-Nya untuk menghibur dan menyelamatkan. Ia adalah Penilik Natal. Kita merayakan lawatan-Nya yang menakjubkan.


Periodisasi dan Kronologi Sejarah
1). Periodisasi sejarah
Sejarah memiliki dua dimensi yaitu dimensi spasial (ruang) dan dimensi temporal (waktu). Konsep waktu dalam sejarah meliputi waktu atau tempo (time) yaitu proses kelangsungan suatu peristiwa dan waktu merupakan kesatuan dari kelangsungan tiga dimensi yaitu masa lalu, sekarang dan masa yang akan datang.
Pengertian periodisasi sejarah berkaitan erat dengan pembagian masa lampau manusia berdasarkan urutan waktu (Periodisasi = Pembabagan waktu).
Pentingnya periodisasi dalam sejarah yaitu:
1. Memudahkan sistematika penulisan sejarah
2. Merupakan rangkuman dari suatu peristiwa menurut seorang sejarawan.
3. Memudahkan pembaca dalam memahami suatu peristiwa sejarah
4. Merupakan penghubung dari fakta-fakta sejarah
2). Kronologi sejarah
Adalah usaha yang dilakukan untuk mendapatkan pemahaman mengenai pengertian suatu peristiwa sejarah secara gamblang yang dapat mengkaitkan antara satu peristiwa dengan peristiwa yang lain secara logis.
Kronologi sejarah sangat diperlukan karena dapat mengkaitkan satu peristiwa dengan peristiwa lainnya dalam bentuk kausalitas atau sebab akibat.


A.      Periodisasi.

Sejarah memiliki dua dimensi yaitu dimensi spasial (ruang) dan dimensi temporal (waktu). Konsep waktu dalam sejarah meliputi waktu atau tempo (time) yaitu proses kelangsungan suatu peristiwa dan waktu merupakan kesatuan dari kelangsungan tiga dimensi yaitu masa lalu, sekarang dan masa yang akan datang.

Untuk memudahkan mengetahui bagaimana kehidupan manusia dalam rentang waktu dibuatlah periodisasi. Maksud dari periodisasi adalah semacam rangkain serial menurut urutan zaman.

Pentingnya periodisasi dalam sejarah yaitu:

1. Memudahkan sistematika penulisan sejarah
2. Merupakan rangkuman dari suatu peristiwa menurut seorang sejarawan.
3. Memudahkan pembaca dalam memahami suatu peristiwa sejarah
4. Merupakan penghubung dari fakta-fakta sejarah

Periodisasi dibuat dengan tujuan agar dapat diketahui ciri khas atau karakteristik kehidupan manusia sehingga mudah dipahami. Dalam periodisasi ini akan diketahui :

1. perkembangan kehidupan manusia
2. kesinambungan antara periode yang satu dengan periode berikutnya.
3. terjadinya fenomena yang berulang
4. perubahan dari periode yang awal sampai pada periode berikutnya

Perkembangan terjadi bila berturut-turut masyarakat bergerak dari satu bentuk yang sederhana ke bentuk yang lebih kompleks. Kesinambungan terjadi bila suatu masyarakat baru hanya melakukan adopsi lembaga-lembaga lama. Pengulangan yang dimakud disini adalah adanya fenomena yang berulang, bukan peristiwa yang berulang. Sebab peristiwa itu terjadi hanya satu kali. Perubahan terjadi bila masyarakat mengalami pergeseran, sama dengan perkembangan. Akan tetapi asumsinya adalah adanya perkembangan besar-besaran dan dalam waktu yang relatif singkat. Biasanya perubahan itu terjadi karena pengaruh dari luar.

Penyusunan periodisasi bergantung pada jenis sejarah yang akan ditulisnya. Periodisasi dapat disusun berdasarkan perkembangan politik, sosial, ekonomi, kebudayaan, agama, dan sebagainya. Setiap penulis sejarah bebas dalam menetapkan periodisasi, bergantung pada pendiriannya. Periodisasi perkembangan politik akan menyangkut periodisasi kerajaan-kerajaan kuno atau dinasti. Misalnya, kerajaan–kerajaan kuno di Indonesia mulai dari kerajaan Hindu-Buddha sampai kerajaan Islam.

Periodisasi berdasarkan sosial ekonomi misalnya melihat perkembangan kehidupan manusia mulai dari masa berburu mengumpulkan makanan, menanam, berkebun atau bersawah, sampai dengan masa produksi. Pada setiap periode tersebut memiliki karakteristiknya.


Contoh periodisasi sejarah Indonesia berdasarkan hasil kebudayaan :

Zaman
Hasil kebudayaan
Cara hidup
Jenis Manusia
Palaeolithikum
Budaya Pacitan

1. Kapak Penetak (Chopper)
2. Kapak Perimbas

Budaya Ngandong
1. Alat-alat tulang dan tanduk rusa
2. Flakes (alat-alat yang terbuat dari batu-batu kecil)

1. Food gathering awal (berburu, menangkap ikan, mengumpulkan keladi, ubi dan buah-buahan)
2. Nomaden

1. Pithecantropus
2. Sinanthropus Pekinensis
3. Homo Wajakensis
4. Homo Soloensis
5. Pithecantropus Erectus
6. Pithecantropus Robustus
7. Mojokertensis
8. Megantropus PalaeoJavanicus

Mesolithic
Budaya Bacson Hoabin

1. Kapak Sumatera/kapak genggam (Pebble Culture)
2. Alat-alat tulang (Bone Culture)
3. Flakes
4. Kapak Pendek (Hache Courte)



1. Food Gathering tahap lanjut
2. Hidup semi nomaden (sebagian sudah menetap dan sebagian lagi masih mengembara)
3. Abris sous roche
4. Kjokkenmoddinger

Papua Melanesoide
1. suku Irian
2. suku Sakai (Siak)
3. suku Atca
4. suku Aborigin
5. suku Semang

Neolithikum
1. Kapak Lonjong
2. Kapak Bahu
3. Kapak persegi
4. Tembikar
5. Barang-barang perhiasan

1. Masa Food Producing
2. Bercocok tanam
3. Nelayan
4. Beternak

Proto Melayu
1. Nias
2. Toraja
3. Sasak
4. Dayak

Megalithikum
Kebudayaan Dongson
1. Dolmen
2. Kubur batu
3. Arca
4. Manik-manik
5. Menhir
6. Punden berundak-undak
7. Sarkofagus

1. Food Production
2. Tempat tinggal menetap
3. Bercocok tanam
4. Beternak
5. Nelayan
6. Membuat gerabah
7. Rumah panggung

Proto Melayu
1. Nias
2. Toraja
3. Sasak
4. Dayak

B. Kronologi
Kronologi sejarah merupakan urutan peristiwa sejarah yang terjadi berdasarkan urutan waktu. Pada masa lalu ada kebiasaan untuk mencatat peristiwa-peristiwa penting yang berkaitan dengan pemerintahan. Peristiwa itu misalnya proses awal berdirinya suatu kerajaan, penaklukan terhadap daerah lain dalam rangka perluasan wilayah, pemberian sedekah, kunjungan tamu dari luar kerajaan dan lain-lain. Pencatatan itu biasanya lebih banyak menonjolkan peran dari kerajaan atau rajanya. Catatan peristiwa-peristiwa penting itu disebut kronik. Kronologi sejarah sangat diperlukan karena dapat mengkaitkan satu peristiwa dengan peristiwa lainnya dalam bentuk kausalitas atau sebab akibat.
·  PEMBABAKAN / PERIODISASI SEJARAH
  • Pengertian Pembabakan Sejarah
  • Sejarah menggambarkan prkembangan kehidupan manusia dalam batasan ruang dan waktu
  • Waktu (tempo/time) merupakan proses kelangsungan dan waktu (duration) merupakan kesatuan dari 3 dimensi yakni waktu lalu, waktu sekarang, dan waktu yang akan datang
  • Pembabakan (periodisasi) merupakan serialisasi rangkaian waktu menurut urutan jaman
  • Maksud dilakukan periodisasi adalah untuk melihat tinjauan menyeluruh terhadap peristiwa-peristiwa dan hubungannya dengan aspek-aspek lain yang terkait
DASAR PEMBABAKAN SEJARAH DIMENSI SPASIAL DIMENSI TEMPORAL TEMATIS
·  PERIODISASI DALAM SEJARAH
  • JAMAN KUNO
  • ABAD PERTENGAHAN 476-1453 AD
  • JAMAN BARU 1453-1789 AD
  • JAMAN TERBARU 1789 -
PRA SEJARAH PERMULAAN SEJARAH SEJARAH KUNO ABAD PERTENGAHAN PERMULAAN ABAD MODERN ABAD KESEMBILANBELAS DUA PERANG DAN MASA ANTARA DUA PERANG DUNIA MASA SESUDAH PERANG MASA PERBUDAKAN MASA FEODAL MASA BORJUISI MODERN MASA MASYARAKAT TANPA KELAS JAMAN SEBELUM TULISAN JAMAN PERMULAAN SEJARAH JAMAN SEBELUM AGAMA NASRANI JAMAN PERKEMBANGAN NASRANI JAMAN PERTUMBUHAN PROTESTAN DAN KAPITALISME JAMAN REVOLUSI INDUSTRI, KOLONIALISME, DAN IMPERIALISME DINASTI SHANG 1450-105 SM DINASTI CHOU 1050-247 SM DINASTI CHIN 256-207 SM DINASTI HAN 206SM-220 DST.. SANJAYA-WAMSYA 732-850 SYAILENDRA-WAMSYA 750-900 ISYANA-WAMSYA 900-1222 RAJASA-WAMSYA 1222-1478 DST..
·  PERIODISASI SEJARAH INDONESIA
  • PANGKAL SEJARAH
  • KUTAI-TARUMANEGARA
  • SRIWIJAYA-MEDANG-SINGASARI
  • MAJAPAHIT
  • ACEH-MATARAM-MAKASAR
  • PEMERINTAHAN ASING
  • KOMPENI
  • DAENDELS
  • INGGRIS
  • HINDIA BELANDA
  • NIPPON
  • REPUBLIK INDONESIA
  • PRASEJARAH
  • JAMAN KUNO
  • KERAJAAN-KERAJAAN TERTUA
  • SRIWIJAYA
  • MAJAPAHIT
  • PERALIHAN
  • JAMAN BARU
  • ACEH, MATARAM, MAKASAR, TERNATE, TIDORE
  • PERLAWANAN THD IMPERIALISME BARU
  • PERGERAKAN NASIONAL
  • REPUBLIK INDONESIA
  • BANGSA INDONESIA ASLI MELARIKAN DIRI DARI INDO CINA
  • JAMAN PENJAJAHAN RAJA-RAJA HINDU DAN SETENGAH HINDU
  • JAMAN PENJAJAHAN RAJA-RAJA ISLAM
  • JAMAN BELANDA
  • IMPERIALISME KUNO
  • IMPERIALISME MODERN



Komentar

Postingan populer dari blog ini

SKENARIO BK

SKENARIO BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK DISKUSI KELOMPOK TAHAP PEMBENTUKAN ·          Pembukaan dengan mengucapkan salam. ·          Konselor mengucapkan ucapan terima kasih kepada para anggota kelompok atas kehadiran mereka. ·          Konselor membuka bimbingan kelompok dengan berdoa bersama dengan dipimpin oleh anggota kelompok yang telah disepakati. ·          Konselor memperkenalkan diri dan dilanjutkan oleh anggota kelompok untuk memperkenalkan diri dengan gaya dan ciri khas masing-masing. ·          Melakukan permainan untuk pengakraban antar anggota kelompok menggunakan permainan dengan nama “SIAPA DIA”.   Permainan   pengakraban ini dengan cara konseli menuliskan ciri-ciri yang ada pada dirinya, apa yang dibenci dan apa yang disukai pada selembar kertas. S...

Tanaman Transgenik makalah

Tanaman Transgenik: Dampak bagi Kehidupan Manusia Saat Ini Makalah Ilmu Alamiah Dasar Al – Donna Zhara K.            114284015 Choirunnisa Rahayu             114284026 Dinastuty Mulia           114284030 Universitas Negeri Surabaya Fakultas Ilmu Sosial Jurusan Pendidikan Sejarah 2012 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan   kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahma tserta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah Ilmu Alamiah Dasar yang Alhamdulillah tepat pada waktunya Makalah ini berisikan tentang informasi   “ Tanaman Transgenik: Dampak bagi Kehidupan Manusia Saat Ini ” semoga m akalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua.             Saya   menyadari bahwa...

Pengantar ilmu sejarah

Pengertian sejarah: ·          Kamus umum bahasa Indonesia yang ditulis oleh W.J.S Poerwadarminta Menyebutkan bahwa sejarah mengandung tiga pengertan berikut: 1.       Sejarah berarti silsilah atau asal usul. 2.       Sejarah berarti kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau. 3.       Sejarah berarti ilmu,pengetahuan,cerita pelajaran tantang kejdian atau peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau. ·          Moh. Ali dalam bukunya pengantar ilmu sejarah Indonesia   mempertegas pengertian sejarah sebagai berikut : 1.       Jumlah perubahan-perubahan, kejadian atau peristiwa dalam kenyataan di sekitar kita. 2.       Cerita tentang perubahan-perubahan, kejadian atau peristiwa dalam kenyataan di sekitar kita. 3.    ...