TUGAS PSIKOLOGI PENDIDIKAN
“HUKUM PERKEMBANGAN DALAM PSIKOLOGI”

NAMA KELOMPOK :
KhomariaNurhida
(114284010)
Yulianah
. E (114284014)
Al-Donna
Zahra. K (114284015)
ChoirunnisaRahayu
(114284026)
DinastutyMulia
(114284030)
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
FAKULTAS ILMU SOSIAL
PENDIDIKAN SEJARAH
HUKUM
PERKEMBANGAN
Perkembangan dalam psikologi dapat
diartikan sebagai proses perkembangan, seperti tingkah laku, dari mulai dia
lahir sampai mati. Perkembangan sendiri mempunyai arti sebagi suatu proses perubahan
yang berorientasi pada mental dan fisik individu, yang bergerak secara dinamis
menuju ketingkat keselanjutnya hingga akhirnya seorang akan berhenti mengalami
perkembangan (mati).
Perkembangan
juga memiliki hukum-hukum, dan hukum-hukum itu dapat dijabarkan sebagai
berikut:
a.
Hukum Konvergensi
Hukum
ini di pelopori oleh William SternseorangPsikologberkebangsaanJerman,
ia berpendapat bahwa perkembangan individu adalah pengaruh unsur
lingkungan dan bawaan, kedua-duanya
menentukan perkembangan manusia, dari duah buah faktor perkembangan dan
lingkungan. Tetapi perkembangan manusia bukanhanyadari
pembawaannya dan lingkungannya. Manusia itu tidak hanya diperkembangkan tetapi jugamemperkembangkan
dirinya sendiri. Manusia adalah makhluk
yang memilikipemikiransendiriuntukmenentukanpilihandan
sesuatu yang mengenai dirinya dengan bebas. Aktivitas manusia itu sendiri dalam
pekembangannya turut menentukan atau memainkan peranan juga. Jadi kedua
pengeruh diatas sangat ditekankan untuk membentuk karakter individu.
Contoh:
·
seorangsiswa
yang pengaruhantaralingkungandanpembawaansamabesarnyaatauseimbang,
makahasildaripembelajaranjugaakanseimbang, karenasemuabawaan sang
siswabermanfaatdalam proses pembelajaran. Misal, seorangsiswa yang
hasidaribawaandanlingkunganseimbangadalahseoranganak yang
berbakatdalamberhitungtetapdapatmengusaipelajaranlainnyatanpamengalamikesulitan.
·
Seorangsiswa
yang factor
lingkunganlebihdominanmakahasildarisuatupembelajaranlebihcondongsesuaidenganlingkungan
yang adadisekelilingnyasehinggabakatmenjadisia-sia. Misalnya, anak yang
berbakatmenggambartetapi guru memaksauntukpandaiberhitungdengan alas an
tertentumakakemudiananaktersebutakanpandaiberhitungtetapibakataslinyaterabaikansia-sia,
meskipunnampakberhasiltetapihanyadirasakansepihaksaja.
·
Seorangsiswa
yang factor bawaanlebihdominandalam proses
pembelajranmakaseorangsiswahanyabiasadalambakatnyasaja. Misalnya,
seoranganaklaki-laki yang lebihmenyukaisepak bola
tanpamemperhatikantugasnyasebagaipelajarmakahasilnyasiswatersebutakanketinggalanpelajaran
yang seharunyadiaperoleh.
b.
Hukum Tempo
Perkembangan
Setiap
anak mengalami tempo perkembangan secara berbeda-beda. Tempo perkembangan anak dikategorikanmenjadicepat, lambat, dansedang. Dari setiapkategori tempo perkembanganpastiterdapat
factor-faktortertentumisalnyadarilingkungan, fisik, danpsikologi .Tetapi tempo
perkembangantidakdapatmenjaditolakukurdalammenentukankesuksesanataukeberhasilansetiapanak.Hal
itudikarenakansetiapanakadalahindividu yang memilikikarakteristiktersendiri.
Contoh:
seorangsiswadalam proses pembelajaranada yang
memahamimateridenganmudahdanbahkanada yang kesulitan. Sebagaiseorang guru
tidakbolehlangsungmengaggapanak yang lama
dalammemahamimaterisebagaianakbodohdanangcepatmemahamisebagaianakpandai.Seorang
guru harusmemehamibahwa tempo perkembangananakberbeda-beda.Untukmenyelesaikan
problem tersebut guru harusmemehamikarakter sang siswa, setelahmengetahuibaru
guru dapatmengambiltindakan yang adil. Mungkinsajaanak yang lama
memahamimaterikarena guru yang cepatatauberbelit-belitdalammemberimateri,
siswamemilikimasalahdengankeluarga, atausiswatidakmenyukaipelajaran yang
diberikanoleh sang guru.
c.
Hukum Rekapitulasi
Hukum ini tertuju
pada perkembangan seorang anak yang mengelami perkembangan dari ulangan
kehidupan sebelumnya misalnya kehidupan sejarah suatu bangsanya, namun proses
ini sangatlah lambat yaitu memerlukan waktu yang berabad-abad.Seorangmanusiaakanmengalamitingkatanmasasebagaiberikut
:
- Masaberburu (meramu) sampaiumurkuranglebih 8 tahun, rupakegiatannyaantaralain :menangkapbinatang, bermainpanah, main pistol-pistolandan lain-lain.
- Masamenggembalakuranglebih 8-10 tahun, seoranganaksenangmemeliharabinatang, ikan,kambingdan lain-lain.
- Masabertanikuranglebih 10-12 tahun, sukaberkebunmemeliharadanmenanamtanaman, bungadan lain-lain.
- Masaberdagangkuranglebih 12-14 tahun, gemarbermainpasar-pasaran, tukar-menukarperangko, tukargambardan lain-lain.
- Masaindustri 14 tahunkeatas, anakmulaimencobaberkaryasendiri, membuatmainan, membuatkandangmerpati, dan lain-lain.
Robermengemukakansebuahdoktrin
yang isinyatentangbahwa proses perkembanganindividuadalahsebuahmikrokosmik(
duniakehidupankecil) yang
mencerminkanevolusikehidupanjenismahlukhidupdaritingkatan paling
sederhanaketingkat paling kompleks. Ada duaaspek yang digambarkaolehteoriini,
yakniaspekpsikisdanaspekfisik.
Contoh:
padamasaberburuseoranganakmasihmenyukaiduniabermainterlebihdenganbenda-bendamatidanmasihbelummemiliki
rasa kasihsayangpadamahlukhidup. Naiksatutingkatpadamasamengembala, mulaitimbul
rasa kasihsayangdankasihan, padamahlukhidupsepertihewan,
karenahewandapatbergerakdananaktertarikdenganhaltersebut.Naiksatutingkatlagi,
masabertani.Padamasainianakmulaimenyukaitanamandanmerawatnya,
meskipuntidakdapatbergeraksepertihewan.Padamasaberdaganganakmulaimelakukankegiatan
yang diamatinyadalamkehidupansehari-haridanmulaibersosialisasi.Padamasa
industry kegiatan yang dilakukanlebihmengutamakankeuntunganuntukdirisendiri.
d.
Hukum Bertahan dan
Mengembangkan Diri
Setiap
manusia didunia ini pasti mempunyai hasrat atau dorongan untuk mempertahankan
diri. Dari sikap mempertahankan diri tersebut akan berlanjut menjadi sikap
untuk mengembangkan diri.Dorongan mempertahankan diri terwujuddaridiri sendiri.Untuk
anak-anak dorongan mengembangkan diri ini berbentuk hasrat mengenal lingkungandanmengembangkankemampuandiri . Padaremaja timbul
rasa persaingan dan perasaan belum puas terhadap apa yang telah tercapai.
Contoh:
mempertahankan diri padasiswabiasanyaadalahsetelahmengetahuihasilpembelajaranyadalamrapothasilnyamemuaskanmakasiswatidakakanmerasapuasbegitusaja.
Diaakanberpikiruntukmempertahankandirinya agar
tidaktersaingiolehtemannyadengancarabelajardengantekun.
e.
Hukum Irama (Ritme)
Perkembangan
Perkembangan
ini berlangsung secara silih berganti, kadang teratur dan kadang pula kacau,
semua ini tergantung dengan irama masing-masing individu. Perkembangan jasmani
maupun perkembangan rohani tidak selalu dialami perlahan-lahan dengan
urut-urutan yang teratur, melainkan merupakan gelombang-gelombang besar dan
kecil yang silih berganti.Tiap-tiap individu mengikuti pola perkembangan yang
umum. Meskipun individu memiliki irama dan tempo yang berbeda, disertai bakat
yang berbeda, namun individu tersebut masih mengikuti garis perkembangan umum.
Jadi perbedaan itu bisa disebabkan karena pembawaan dan lingkungan.Menurut pengamatan para ahli psikologi, setiapanakbiasanyamengalamidua
masa pancaroba atau krisis yang
lazimdisebuttrotz. Masa trotz ini terjadidalamperiode :
1.
Trotzperiode
ke-1 ataukrisispertamaterjadipadamasausia 2 sampai 3 tahundengan
ciri utama anak menjadi egois, selalu
bersikap dan bertingkahlaku mendahulukan kepentingan diri sendiri.
2.
Trotzperiode
ke-2 ataukrisiskeduaterjadipadaumur antara14 sampai 17tahun,
denganciriutamaseringmembantah orang
tuanyasendiridalammencapaiidentitaspribadi.
Contoh:
padausiasiswasekolahdasar (SD) materipelajaran yang
diberikanadalahpengenalantentanghuruf, angka, lingkunganalam,
sosialisasidenagnmasyarakat, danperilakubaik-buruk. Padasiswalanjut( SMP )
materi yang diberikanadalahpengembangandarimateri yang diterimasaat di SD
dengan proses pembelajaran yang abstrak. Padasiswamenegah (SMA) materi yang
diberikansudahterfokusdanmenjuruspadapolapikirtertentu, yang biasanyadibedakandalam
program studi IPA dan IPS.
f.
Hukum Masa Peka
Perkembangan
yang ditandai mulai berfungsinya masa peka, dimana rasa ini terjadi jika ada
suatu rangsangan yang datang. Dan dimasa anak rasa peka identik dengan jiwa
yang mudah sekali dipengaruhi oleh lingkungan sekitar. Istilah masa peka
pertama kali ditampilkan oleh seorang ahli Biologi (biolog) dari Belanda yang
bernama Prof. Dr. Hugo de Vries (1848-1935). Kemudian istilah tersebut dibawa
kedalam dunia pendidikan, khususnya psikologi oleh Dr. maria Montessori
(Italia,1870-7952).Menurutparaahlipsikologkedatanganmasaahlihanyasekali.Apabilaterlambatmenerimamasatersebutdikhawatirkanakanmempengaruiindividu
di masakemudian. Sebuahpenelitian yang dilikukan di sekolahMontessori, disediakanberbagaimacampermainan.Kemudiananakdiberikankesempatanuntukmemilihmainantersebutsesuaidenganminatnya.Apabilaminatanakterarahpadasatumainan,
makadapatdisimpulkanbahwaanaktersebutsudahmemasukimasapeka.
Contoh:
dalamsebuah proses
pembelajaranterkadangdigunakanmetode drama. Misalnyauntukmenjelaskan proses
kemerdekaansiswadiajakuntukmemahamikronologinyadengan drama.
Setiapsiswadiberikanperanseseuaidenganpelakuproklamasidandisesuaikandengankebutuhan.Apabilasiswa
yang diberiperanmengetahuisiapatokoh yang diaperankan, sang siswatidakakanmengalamikesusahandalammemahamikarakternya.
Berbedadengansiswa yang tidakmengetahuisiapatokoh yang diperankanya,
diaakanmengalamikesusahandalampraktekdanhalitumendai sang
siswatidakmengalamimasapekamengenalitokohataupahlawan di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Komentar
Posting Komentar