A.
Masalah
Siswa Sering membolos
B.
Deskripsi Kasus
Terdapat siswa bernama Hari (samaran) dari kelas X-2
SMA Negeri 1 Ngoro. Berdasarkan absensi siswa di kelas, siswa tersebut
teridentifikasi bahwa sering tidak masuk sekolah tanpa ijin. Selain itu, Hari merupakan
siswa yang sering terlambat masuk sekolah. Untuk mengatasi masalah tersebut,
konselor di sekolah melakukan wawancara terhadap Dodi. Berdasarkan hasil
wawancara diperoleh bahwa Dodi sering tidak masuk sekolah tanpa ijin karena
sering bangun kesiangan.
Selain hal tersebut, terdapat informasi lain yang di
dapatkan dari beberapa teman Dodi bahwa perilaku tersebut muncul karena Dodi
merasa bahwa dirinya akan bebas dari hukuman jika membolos karena merupakan
anak perangkat desa yang ada di wilayah sekolah tersebut berdiri.
Setelah itu, juga diketahui bahwa jarak rumah Dodi
dengan sekolah juga kurang dari 500 meter. Sehingga dia meremehkan jam masuk
sekolah karena jarak rumah yang dekat. Dia bangun tidur dan berangkat sekolah selalu
saat jam sudah mendekati bel masuk sekolah. Namun, jika bel masuk sekolah sudah berbunyi dan dia masih berada di rumah,
jika keadaan seperti itu dia membatalkan untuk berangkat ke sekolah walaupun
sudah memakai seragam sekolah. Selain itu, orang tua tidak pernah menegur saat
Dodi membolos.
Untuk menanggulangi masalah tersebut, pihak sekolah
memanggil orang tua Dodi. Namun, usaha tersebut belum membuahkan hasil yang
maksimal. Dengan perilaku Dodi tersebut, maka dia terancam tidak dapat naik
kelas karena perilakunya tersebut juga mempengaruhi nilai yang di dapatkannya
dalam pelajaran.
C.
Anlisis Masalah
Dalam masalah di atas
maka analisis masalah yang digunakan adalah model ABC. Berikut adalah uraian
analisis masalah menggunakan model ABC :
Antecedent :
Ø Bangun tidur kesiangan.
Ø Berangkat sekolah pada jam yang mepet karena jarak
rumah dengan sekolah sangat dekat.
Ø Orang tua tidak pernah melakukan teguran terhadap
perilaku Dodi.
Behaviour :
Ø Sering terlambat masuk sekolah.
Ø Membolos sekolah.
Consequences :
Ø Nilai pelajaran Dodi kurang baik.
Ø Terancam tidak naik kelas.
D.
Model Pendekatan
- Perspektif Masalah :
Perilaku
- Teori :
Behaviour (Perilaku)
- Strategi :
Self-Management (pengelolaan diri)
E.
Prosedur
Tahapan strategi
self-management:
1. Konseli
mengidentifikasi dan mencatat sasaran perilaku dan mengontrol sebab akibatnya.
2. Konseli
mengidentifikasi perilaku yang diharapkan tentang arah perubahan.
3. Konselor
menjelaskan arah pengelolaan diri.
4. Konseli
menyeleksi satu atau lebih strategi.
5. Konseli
menyatakan verbal persetujuan untuk menggunakan strategi.
6. Konselor
memberi contoh dan instruksi strategi yang dipilih.
7. Konseli
mengulangi strategi yang dipilih.
8. Konseli
menggunakan strategi terpilih dalam kehidupan.
9. Konseli
mencatat penggunaan strategi dan tingkat perilaku sasaran.
10. Data konseli
diamati oleh konselor dan konseli secara berkelanjutan merevisi program.
11. Membuat
catatan dan menyajikan pada diri dan penguat lingkungan untuk kemajuan konseli.
Komentar
Posting Komentar