TUGAS
MODEL-MODEL KONSELING
Instruktur:
Drs.
Mochamad Nursalim, M.Si.
OLEH:
NANANG
MASRUR HABIBI
No.
Peserta : 11-0503-810-1-1433
KELAS
PLPG UNESA: BKO-B
A.
Masalah
Siswa sering membolos
B.
Paparan
Masalah
Hartono adalah siswa
kelas X-4 SMA Negeri 1 Ngoro Mojokerto. Berdasarkan data presensi, diketahui
bahwa Hartono sering membolos sekolah. Menurut hasil wawancara dan observasi,
diketahui dalam kesehariannya di sekolah Hartono adalah siswa yang tidak nakal
dan tingkat kecerdasannya rata-rata, akan tetapi semenjak semester 2, perilaku Hartono
mulai berubah.
Pada awalnya Hartono
merupakan siswa yang rajin datang ke sekolah dan tidak pernah absen, jika tidak
masuk sekolah Hartono pasti memberitahukannya lewat surat. Namun saat ini Hartono
sering kedapatan tidak hadir di sekolah, ketidakhadiran Hartono ini juga tanpa
adanya surat izin atau pemberitahuan dari orang tua. Setelah ditindaklanjuti melalui
himpunan data laporan presensi perbulan, ternyata Hartono membolos pada hari
yang ada jadwal pelajaran kimianya.
Melalui
pertemuan konseling, diketahui bahwa Hartono dengan sengaja dan sadar bolos
dari sekolah. Ada dua alasan yang membuat Hartono enggan masuk sekolah pada
hari-hari tersebut. Alasan pertama, dia tidak menyukai pelajaran kimia karena
menurut anggapannya bahwa kimia itu pelajaran yang sulit dan menjenuhkan.
Alasan yang kedua dia tidak menyukai guru yang mengajar pelajaran kimia karena
cara mengajarnya bersifat monoton, serem, tidak ada rasa humor yang membuat
pembelajaran menjadi membosankan dan sulit dipahami.
Sebagai akibat
dari perilaku membolosnya ini akhirnya Hartono tertinggal pelajaran kimia serta
nilai prestasi akademiknya tidak ada.
C.
Analisis
Masalah
Dalam
menganalisis masalah yang dialami oleh Junaidi ini konselor menggunakan
analisis masalah model ABC, berikut ini penjabaran dari analisis masalahnya tersebut :
1. Perilaku Antecedent
(Penyebab masalah)
Perilaku
sering
membolos yang sedang dialami
oleh Hartono
merupakan masalah yang bersumber dari ketidaksukaan Hartono pada pelajaran kimia
karena dia beranggapan bahwa pelajaran kimia itu sulit dan menjenuhkan. Selain
itu Hartono juga tidak menyukai guru yang mengajar pelajaran kimia tersebut, karena
cara mengajarnya bersifat monoton, serem, tidak ada rasa humor yang membuat
pembelajaran menjadi membosankan dan sulit dipahami. Kondisi antecedent
seperti
inilah yang mendahului menyebabkan perilaku
membolos yang dilakukan oleh Hartono.
2. Perilaku Masalah (Behaviour)
Ø Hartono
sering membolos sekolah pada saat ada pelajaran kimia
Ø Jika
masuk pada pelajaran kimia, Hartono juga jarang memperhatikan apa yang
disampaikan oleh gurunya.
3. Konsekuensi (Consequencies)
Akibat
yang timbul dari perilaku membolos ini adalah :
Ø Junaidi
tertinggal dan semakin tidak mengerti dengan pelajaran kimia
Ø Nilai
prestasi akademik tidak ada/nol.
D.
Model
Pendekatan Konseling
Ø Perspektif
masalah : Perilaku membolos yang
terjadi pada Hartono ini disebabkan oleh pikiran yang salah dan tidak
bertanggungjawab.
Ø Teori
: Konseling
Realita William Glasser
E.
Penyelesaian
Masalah dengan Konseling Realita
1.
Proses
Konseling
Ø Membangun hubungan baik dg klien (becoming involved,
rapport building)
Ø Membantu klien menggambarkan perilaku saat sekarang
Ø Membantu klien menilai perilakunya sendiri, apakah
perilakunya membantunya mencapai apa yg ia inginkan
Ø Membantu klien menemukan kemungkinan2 alternatif perilaku
potensial
Ø Membantu klien memilih alternatif dan membuat komitmen
Ø Konselor dan klien memeriksa hasil komitmen
Ø Konselor meneraqpkan konsekuensi logis
Ø Penerapan preserveransi (kesungguhan, ketekunan)
2.
Teknik Konseling
Ø Be involved
Ø Get a commitmen
Ø Strukturing
Ø Konfrontasi
Ø Kontrak
Ø Instruksi
Ø Pertanyaan terampil
Ø Menekanklan pada pilihan
Ø Bermain peran
Ø Dukunga (support)
Ø Debat konstruktif
Ø Humor
Ø Self-disclosure
Sumber:
Eko
Darminto, Teori-Teori Konseling, Teori
dan Praktek Konseling dari Berbagai Orientasi Teoritik dan Pendekatan,
Surabaya: Unesa University Press
Komentar
Posting Komentar